Page 68 - 2B
P. 68

2B


            aku  bersyukur  telah  lepas  dari  apa  yang  hampir  meruntuhkan
            pertahananku.
                    Lima menit setelah bel ujian selesai, beberapa kawan masih
            tak  beranjak  dari  tempat  duduknya.  Delapan  menitan  kemudian
            setelah pengawas berkoar-koar, masing-masing mulai meninggalkan
            ruangan. Aku termasuk kelompok terakhir yang keluar dari ruangan.

            Lolos  dari  pintu  kelas,  aku  berharap  segera  mencapai  toilet.  Aku
            menghambur  sepuas-puasnya,  dengan  suara  ditahan-tahan.
            Rasanya, menangis tanpa berteriak itu tak cukup memuaskan, tetap
            menjadi  emosi  tertahan.  Emosi  yang  tertahan  seperti  mengkristal,
            membentuk  elemen  keras  di  rongga  dada,  menyisakan  pusing  di
            kepala.  Kurasa,  aku  harus  segera  pulang,  agar  kristal  emosi  ini
            segera  mencair  menjadi  suara-suara  yang  akan  kuteriakkan.

            Kubasuh  muka,  kubuka  pintu,  kutemukan  Eni  di  hadapanku.
            Tepatlah, aku sudah tak sabar memeluknya, dan segera kulakukan.
                    “Bita,  ada  apa?”    Eni  mengusapi  punggungku.  Tangisku
            berlanjut dengan isak. Semenitan aku memilih untuk tak menjawab,
            lalu melepas pelukan Eni.
                    “Eni, bagaimana nanti jika aku tidak lulus?” seperti lilin yang

            dibakar api, air mataku meleleh.
                    “Bita, kau bicara apa? Kau pasti lulus! Kau sudah berjuang
            untuk semua ini. Aku juga, semua juga.” Eni memegang pundakku,
            mengguncangnya  sedikit.  Dia  lalu  mengeluarkan  sebungkus  mini
            dari dalam tasnya, mengeluarkan selembar tisu dari situ untukku.
                    “Aku takut, En. Aku tak bisa mengerjakan soal  Matematika
            tadi.”  Aku  menggosokkan  tisu  ke  pipiku,  lalu  ke  bawah  hidungku,

            kubuang selembar putih itu ke tempat sampah di sampingku.

                                         Maulida Azizah & Ummu Rahayu  67
   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73