Page 72 - 2B
P. 72

2B


                    Aku menyenggol Eni, “Eni, ayo kita pulang.”
                    “Heh? Bagaimana dengan biji zarah?”
                    “Sudahlah,  yang  penting  kita  harus  belajar  fisika.  Terima
            kasih, Pak. Saya permisi.”
                    “Mari, mari, Nduk.”
                    Aku  menyeret  Eni  yang  pikirannya  kutahu  masih  dipenuhi

            dengan biji zarah.
























                                         Maulida Azizah & Ummu Rahayu  71
   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77