Page 23 - Panduan Peningkatan Kebermaknaan Hidup dalam Pencegahan Pelanggaran Lalu Lintas Menggunakan Teknik Modeling Setting Kelompok
P. 23
remaja mereka memiliki tugas perkembangan yaitu mencari identitas
dirinya, akan sangat kebingungan ketika ia tidak mampu menyelesaikan
tugas perkembangan tersebut sehingga yang terjadi ia akan kehilangan
atau kebingungan akan jati dirinya sendiri (Jayanti, 2019).
Hal ini sejalan dengan pendapat Bandura dalam teori kognitifnya
yang menyatakan bahwa pemaknaan individu terhadap pengaruh
lingkungan akan sangat menentukan perilaku yang dilakukan individu
nantinya. Hal ini berarti bahwa individu memiliki peran aktif untuk
menghadapi hidup yang ditunjukkan dengan cara individu bereaksi
terhadap setiap kejadian dalam hidupnya (Rice, 2001). Makna hidup
didefinisikan dalam tiga istilah, yaitu.
1. Purpose centered definitions, yaitu setiap orang punya tujuan hidup dan
nilai-nilai personal. Makna
didapatkan ketika
individu mencoba untuk
membuat nilai-nilai
personal. Makna hidup
berfungsi sebagai
motivasi, mengacu pada
pencapaian individu
terhadap tujuan
hidupnya. Gambar. 3
2. Significance centered
definitions, seseorang memperoleh makna hidup ketika dapat
memahami informasi atau pesan yang didapat dari hidupnya. Makna
hidup tercipta ketika seseorang menginterpretasikan pengalaman-
pengalamannya menjadi tujuan dan arti hidup.
3. Multifaceted definitions, merupakan kombinasi dimensi afeksi dengan
motivasi dan kognitif. Makna diartikan sebagai kemampuan untuk
merasakan keteraturan dan keterhubungannya dengan eksistensi
individu dalam mengejar dan mencapai tujuan. Individu yang percaya
hidupnya bermakna memiliki tujuan yang jelas dan mengisinya dengan
afeksi yang hangat (Setyarini, Riris & Atamimi, 2011).
Kehendak untuk hidup secara bermakna merupakan motivasi
utama pada diri manusia. Hasrat inilah yang memotivasi orang untuk
bekerja, berkarya dan melakukan kegiatan-kegiatan penting yang lain
dengan tujuan agar hidupnya menjadi berharga dan dihayati secara
bermakna (Bastaman, 2007: 43). Remaja yang mampu menghayati
kehidupan bermakna akan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan
dengan cara menyadari pembatasan- pembatasan lingkungan namun
tetap dapat menentukan perbuatan yang paling baik bagi dirinya serta
menyadari pula bahwa makna hidup dapat ditemukan dalam kehidupan
itu sendiri (Anggawati, 2008).
Page 20