Page 82 - Wabah (KUMPULAN CERPEN)
P. 82

“Kok Bapak seksis gitu. Itu namanya merendahkan
           perempuan!”
               Kalau tidak mau direndahkan, jawab jujur pertanya-
           an-pertanyaan saya. Kamu pasti tidak menyimak kuliah
           Pak Indra?
               “Jangan fitnah ya, Pak!”
               Fitnah itu kan kerjaan ibu-ibu.
               “Bapak lagi-lagi merendahkan perempuan. Saya tidak
           terima!”
               Makanya jujur. Mana buktinya kamu menyimak kuliah?
           Kamu punya laptop, rumahmu ada wifi-nya, tapi kenapa
           pakai hape? Di tangkapan layar temanmu, tidak ada wajah
           kamu. Hanya ada namamu yang muncul. Kamu tidak meng-
           aktifkan video selama kuliah kan?
               “.…”
               Dan jangan membohongi saya soal tangkapan layar.
           Kemarikan hapemu.
               “.…”
               Ini, ini lihat, saya bisa membuat tangkapan layar tanpa
           perlu memencet tombol volume dan power karena di sini
           ada fiturnya, tinggal pencet.
               “Ya, maaf, Pak. Begini saja, apa yang bisa saya bantu
           untuk penyelidikan Bapak?”
               Kan tadi saya sudah bilang, kamu cukup jujur.
               “Ok deh, saya akui, saya tidak menyimak kuliah Pak
           Indra.”
               Ya sudah berarti kamu tidak bisa bantu apa-apa.



                                  64
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87