Page 81 - Wabah (KUMPULAN CERPEN)
P. 81
temanmu itu….?
“Lha yang mana? Saya kan belum tahu, Pak.”
Kelas Pak Indra itu kan cuma dua perempuannya, nah
satu laginya siapa selain kamu?
“Si Bening.”
Nah itu dia. Sehabis melihat kejadian, Bening menangis
dan menunjuk-nunjuk laptop. Orangtuanya memeriksa lap-
top itu, tapi sudah tidak terhubung dengan kelas daring.
Mereka justru menemukan belasan tangkapan layar saat
kuliah berlangsung, sayangnya hanya satu gambar yang
menunjukkan wajah Pak Indra telah berantakan dan mengu-
curkan darah. Selebihnya tertutup tampilan menu di laptop.
Tampaknya ia mencoba membuat tangkapan layar berka-
li-kali tapi banyak gagal karena saat itu ia menggunakan
laptop ayahnya.
Astaga. Kenapa saya yang malah banyak ngomong.
Waktu kejadian kamu tidak ada inisiatif membuat
tangkapan layar?
“Bapak tidak tahu bagaimana kondisi hape saya? Ini,
silakan ambil dan cobalah Bapak membuat tangkapan layar.”
Apa maksudnya?
“Untuk membuat tangkapan layar, butuh dipencet ber-
samaan tombol volume dan power. Nah tombol volume hape
saya sudah rusak.”
Ayahmu kan pengusaha kok tidak minta ganti?
“Itu pertanyaan nggak relevan dengan kasusnya. Lagian
saya sudah mandiri.”
Coba kalau kamu tidak cantik, pasti sudah saya tampar.
63

