Page 84 - Wabah (KUMPULAN CERPEN)
P. 84

Tidak perlu tahu. Kamu tidak mendengar teriakan atau
           ucapan?
               “Teriakan, tapi terputus-putus. Juga kata-kata yang pu-
           tus-putus.”
               Ingat kata-kata yang putus itu?
               “Nggak jelas, Pak. Kalau nggak keputus-putus pasti bisa
           saya ingat.”
               Nggak jelas apa lupa?
               “Karena nggak jelas jadi lupa, Pak.”


           LI, Saksi 9, Kos Papringan
               “Terputus-putus videonya, Pak. Sinyalnya nggak stabil.
           Jadi, nggak begitu jelas. Saya cuma tahu kalau kepala Pak
           Indra ditarik ke belakang, lalu tiba-tiba kayak di-pause dan
           beberapa detik kemudian muncul wajah beliau yang sudah
           bercucuran darah terkulai di depan layar. Lalu tiba-tiba
           Pak Indra left dari ruang virtual. Saya langsung chat teman-
           teman, barangkali mereka tahu apa yang terjadi.”
               Dan yang menyambut chating-anmu hanya Bening dan
           Yacub?
               “Iya, Pak. Memang mereka biasanya yang aktif videonya
           pas kuliah.”
               Kamu tidak berusaha menolong?
               “Saya pengen menolong, tapi saya bingung caranya
           gimana.”
               Kan kamu bisa ke kontrakan Pak Indra.
               “Saya tidak tahu beliau tinggal di mana.”
               Astaga….Kamu satu kampung dengan dosenmu tapi


                                  66
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89