Page 70 - _Manusia_dan_Sastra_Fix-Antologi_Cerpen
P. 70

prosedur  yang  harus  dilalui,  tidak  serta  merta  menghasut

           dengan membabi-buta.”

                 “Itulah yang tidak diketahui manusia.”
                 Lantas  orang  itu  pergi,  aku  membiarkan  ia  pergi

           dengan penghormatan kecil. Memang tak ada ucapan terima
           kasih dariku atas keterangan yang sangat berharga. Bahkan

           aku  tengah  memikirkan  hadiah  apa  yang  pantas  aku
           persembahkan buatnya.

                 Kalian pernah mendengar istilah pesugihan? Ya, jalan

           pintas bagi orang-orang putus asa yang berambisi menjadi
           kaya.  Bukankah  melalui  para  juru  kunci  sudah  kami

           sampaikan  risiko-risiko  yang  hendak  kalian  hadapi.  Itu
           adalah  cara  kami  mencegah  kalian  dari  perbuatan-

           perbuatan keji. Namun tak juga kalian sadari.

                 Baiklah,  kita  kembali  ke  jutaan  tahun  yang  lalu  saat
           nenek moyang kalian masih berada di surga tuhan. Sebelum

           itu, ketika mereka baru saja diciptakan. Saat semua ciptaan
           tuhan  diperintah  untuk  bersujud  kepada  mereka  dan  aku

           menolaknya.

                 Sesungguhnya, itu adalah bentuk ketakwaanku kepada
           tuhan.  Bahwa  aku  hanya  berhak  bersujud  kepada  tuhan

           sebagai penciptaku. Kalau kemudian itu dianggap sebagai
           pembangkangan, maka itu yang hendak aku ceritakan. Aku



           “Manusia dan Sastra” Antologi Cerpen Teater Getir UNSIQ

                                                                            70
   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75