Page 65 - _Manusia_dan_Sastra_Fix-Antologi_Cerpen
        P. 65
     diam  selama  satu  detik,  samar-samar  kudengar  suara
           memanggilku.
                  "Banguuun, banguuun naaak!"
                  Masih lirih suara itu kudengar, perlahan-lahan suara
           itu  semakin  keras,  semakin  banyak  suara-suara  yang
           kudengar, semakin riuh saja, aku mencoba untuk membuka
           kedua mataku, bayang-bayang wajah manusia mulai kulihat,
           pelan-pelan  semakin  jelas,  wajah-wajah  manusia  itu
           mengelilingiku,    semuanya      memandangiku        iba,   aku
           merasakan pening di kepala, setelah suasana tenang, aku
           sadar  bahwa  aku  berada  di  pinggir  jalan  dengan  puluhan
           orang mengerumuniku.
                  "Siapa  aku?  Dimana?"  Ucapku  lirih,  ketika  bangkit
           dan duduk memandangi wajah-wajah manusia asing.
                                           (Wonosobo, 24 Oktober 2016)
           “Manusia dan Sastra” Antologi Cerpen Teater Getir UNSIQ
                                                                            65





