Page 68 - _Manusia_dan_Sastra_Fix-Antologi_Cerpen
P. 68

kalian duga. Bahkan beberapa tahun terakhir ini pekerjaanku

           sebagai  penghasut  dan  pengadu  domba  sudah  aku

           tinggalkan. Tak ada yang tahu, sebab kalian bodoh dan picik.
                 “Tidak  percaya,  buktinya  masih  banyak  kejahatan-

           kejahatan!”
                 Hei, hei, siapa yang berkata demikian? Sungguh, demi

           tuhan  yang  menguasai  kehidupanku,  aku  tak  pernah  lagi
           menghasut orang untuk mencuri, aku tak pernah mengadu

           domba  orang-orang  untuk  saling  memusuhi.  Kekejian-

           kekejian  yang  dipertontonkan  manusia  sudah  melebihi
           standar kami. Bahkan kami menganggap itu keji!

                 Bahkan pernah suatu ketika, saat ada seorang bapak
           yang  menghamili  anak  kandungnya  sendiri,  aku  sudah

           berusaha  mati-matian  untuk  mencegahnya,  tapi  aku  tak

           mampu, syahwatnya sudah sampai di ubun-ubun, aku sama
           sekali tak dianggap ada. Aku hanya mampu berdiri di sudut

           kamar dan menangis. Bisikanku tak sekeji itu…
                 Seumur hidupku, hanya sekali aku jumpai seseorang

           yang benar-benar mampu berbaik sangka. Dengannya aku

           bercerita  panjang  lebar  bertukar  pikiran.  Mula-mula  aku
           ceritakan kisah hidupku. Ia memaklumi kesedihanku.

                 “Seumur     hidup     menjadi     pihak    yang     selalu
           dipersalahkan dalam setiap kejahatan yang tak dilakukannya



           “Manusia dan Sastra” Antologi Cerpen Teater Getir UNSIQ

                                                                            68
   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73