Page 12 - Perempuan Penggemar Keringat (2002)
P. 12
PEREMPUAN PENGGEMAR KERINGAT
M. Thowaf Zuharon
Sebagaimana dikisahkan oleh nenekmu, wajahmu me-
mang tak begitu cantik, dan aku pun membuktikannya
dalam tatapanku. Dengan perawakan yang cukup ramping
pada bagian atas, pinggul lebar,~membuatmu mirip gitar—
itu sudah membuat hatiku tertawan. Lag! pula, kau memlliki
sikap yang cukup aneh. Ketika ayahmu pulang dari sawah
dengan tubuh penuh keringat, kau selalu mau dan bernafsu
untuk menyekanya. Itulah yang membuatku tertarik kepa-
damu.
Rara Anteng, melodi kasih di bukit batu yang kita ian-
tunkan bersama dulu, masih menggema hingga kinl. Entah-
lah, riak tawamu sering mampir dalam lamunan. Tercatat
dalam halaman-halaman Ingatan. Ataukah karena energi
cintamu padaku begitu besar sehlngga frekuensi gelombang-
nya sampal di ruang cintaku. Aku sangat heran.
Kala Itu, disakslkan kuncup mawar yang sedang mekar,
dl Sana kIta tenun bersama sebentuk canda. Tepatnya dl le-
kuk lereng bukIt batu itu, lama kita berbincang dl bawah rln-
dang pohon palma. Bercengkerama, ditemani rluh dedahan
pohon yang ditlngkah angln. Rambutmu juga berklbar-klbar
ditlup angln, seperti bendera, Darl slang hingga petang, kIta
asylk menyakslkan segumpal awan cantik dl angkasa, sambll
mengobrolkan orang tuamu, orang tuaku, juga teman kIta

