Page 23 - E-modul Produksi Pengolahan Komoditas Perkebunan dan Herbal
P. 23

digunakan sederhana, juga hemat biaya dan tidak menuntut keahlian tertentu. Sedangkan proses

               kering merupakan proses lanjutan dari pengolahan kopra menjadi minyak.

               a. Pembuatan minyak proses basah

                     Proses pembuatan minyak proses basah dapat dilakukan secara tradisional maupun cara
               fermentasi

               Cara tradisional

                     Proses pembuatan minyak dengan cara proses basah dimulai dengan pemisahan daging buah
               dan kulit buah. Daging buah diperoleh dengan cara memecah daging buah atau dengan mengupas

               tempurung kelapa. Pada proses pemisahan ini, biasanya akan diperoleh air kelapa yang selanjutnya
               dapat dimanfaatkan menjadi berbagai produk misalnya sari kelapa atau kecap kelapa.


                     Setelah  diperoleh  daging  buah  kelapa  yang  telah  terpisah  dari  kulitnya,  selanjutnya

               dilakukan pengecilan ukuran dengan cara pemarutan atau penggilingan. Tujuan dari pemarutan ini
               adalah untuk merusak sel daging buah kelapa agar mudah dikeluarkan minyaknya. Daging kelapa

               yang  telah  diparut  selanjutnya  diperas  untuk  mendapatkan  santannya.  Pemerasan  dilakukan
               beberapa kali hingga kandungan santan habis. Selama pemerasan, parutan daging buah ditambahi

               dengan air. Pemerasan dihentikan ketika hasil pemerasan sudah tidak mendapatkan air perasan
               yang berwarna putih atau hasil perasan cenderung berwarna jernih.


                     Santan yang diperoleh dari pemerasan selanjutnya dipanaskan hingga diperoleh santan yang

               terpisah antara santan pekat/krim dengan skim. Bagian yang banyak mengandung minyak disebut
               sebagai  krim,  dan  bagian  yang  sedikit  mengandung  minyak  disebut  dengan  skim.  Krim  lebih

               ringan dibanding skim, karena itu krim berada pada bagian atas, dan skim pada bagian bawah.
               Pada  proses  pemanasan  ini  dijaga  agar  krim  santan  yang  dipanaskan  tidak  pecah  untuk

               memudahkan  proses  pemisahan.  Santan  yang  pekat  yang  tersebut  selanjutnya  dilakukan

               pemanasan agar air yang masih terkandung dalam santan menguap hingga diperoleh minyak dan
               endapan yang dinamakan blondho.
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28