Page 26 - E-modul Produksi Pengolahan Komoditas Perkebunan dan Herbal
P. 26

Blondo tersebut selanjutnya dipisah dari minyak dengan cara disaring. Blondo yang

               didapat biasanya masih banyak mengandung minyak sehingga perlu dipres untuk mengeluarkan
               minyak yang ada pada blondo.


                     Selanjutnya minyak yang diperoleh dipanaskan selama 5 menit untuk selanjutnya disaring
               dan dihasilkan minyak kelapa murni. Selanjutnya hasil yang diperoleh dikemas menggunakan

               kaleng, botol kaca atau botol plastik.

               b. Pembuatan Minyak Proses Kering

                     Pembuatan minyak proses kering merupakan proses lanjutan dari pengolahan kopra. Proses

               kering ini membutuhkan biaya yang cukup tinggi karena berkaitan dengan investasi alat.


                     Pembuatan minyak proses kering dimulai dengan pengecilan ukuran dari kopra sehingga
               kopra  menjadi  serbuk  kasar.  Untuk  memudahkan  pengeluaran  minyak,  serbuk  kopra  tersebut

               dipanaskan. Serbuk kopra yang telah dipanaskan selanjutnya dipres untuk mengeluarkan minyak
               yang  terkandung  dalam  kopra.  Proses  pengepresan  untuk  mengeluarkan  minyak  akan

               menghasilkan ampas kopra yang masih mengandung minyak. Ampas tersebut selanjutnya digiling
               dan dipanaskan untuk selanjutnya dilakukan pengepresan untuk mendapatkan minyak yang masih

               tersisa. Minyak yang dihasilkan ditempatkan dalam satu wadah untuk diendapkan dan disaring

               agar  kotoran  yang  masih  ada  dapat  dihilangkan.  Untuk  menghilangkan  asam  lemak  bebas,
               dilakukan pemurnian minyak goreng terdiri dari tahapan netralisasi, pemucatan (bleaching) dan

               penghilangan bau (deodorisasi). Netralisasi dilakukan untuk mengurangi asam lemak bebas (Free

               Fatty Acid/FFA) yang terkandung dalam minyak disamping juga bertujuan untuk meningkatkan
               rasa  dan  penampakan  minyak.  Proses  netralisasi  dilakukan  dengan  cara  mereaksikan  NaOH

               dengan  FFA  yang  akan  membentuk  endapan  minyak  tidak  larut  yang  dikenal  sebagai  sabun
               (soapstock). Cara yang dilakukan dengan penambahan NaOH sekitar 0,1 % atau sekitar 1,5 kg

               NaOH per ton minyak per 1 % FFA.

                     Pemucatan (bleaching) bertujuan untuk menghilangkan sebagian besar bahan pewarna tidak

               terlarut  atau  bersifat  koloid  yang  memberi  warna  pada  minyak.  Cara  yang  dilakukan  dengan

               menambahkan karbon aktif atau blaching earth (misal bentonit) 1-2 % dapat juga menggunakan
               kombinasi keduanya yaitu arang aktif dan bentonit dan dicampur minyak yang telah dinetralkan.
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31