Page 61 - E-modul Potyvirus untuk Siswa
P. 61
berbentuk seperti tali sepatu (shoestrings). Klorosis tidak beraturan dan pulau-pulau
hijau pada pepaya merupakan gejala lain dari infeksi PRSV pada tanaman pepaya.
Gejala juga dapat muncul pada buah berupa bercak bercincin dan buah berukuran
kecil (Hidayat et al., 2022). Akibatnya, produksi dan kualitas buah dapat sangat
menurun, dan kadar gula buah bisa berkurang hingga 50% atau lebih. Beberapa
gejala tanaman pepaya yang terinfeksi PRSV dapat dilihat pada Gambar 29.
Gambar 29. Gejala Tanaman Pepaya Terinfeksi PRSV
(Sarath & Amrita, 2018; Tripathi et al., 2008; Farida et al., 2022)
Virus PRSV ditularkan melalui kutu daun secara non-persisten, mekanis,
dan biasanya tidak ditularkan melalui benih. Virus non-persisten ditularkan dengan
cepat dan mudah antar tanaman. Akuisisi dan transmisi partikel virion PRSV
menular terjadi selama periode singkat ketika aphid secara superfisial menyelidiki
tanaman (Chalak et al., 2017). CP dan HC-Pro diperlukan untuk transmisi vektor
(Tripathi et al., 2008). Di dalam HC-Pro, motif KITC yang terdapat pada PRSV
dianggap terlibat dalam pengikatan aphid stylet. Motif PTK dalam HC-Pro
diperkirakan berinteraksi dengan motif DAG di dekat terminal amino CP yang
terbuka. Motif KITC pada PRSV dan PTK di HC-Pro, dan motif DAG di CP, telah
dipastikan terlibat dalam transmisi kutu PRSV. Urutan asam amino tambahan di
dekat terminal karboksil HC-Pro dan terminal karboksil CP yang diduga terpapar
telah terlibat dalam penularan kutu PRSV.
61