Page 59 - E-modul Potyvirus untuk Siswa
P. 59

PStV ditularkan oleh beberapa spesies kutu daun dengan cara yang tidak

                         terus-menerus  atau  nonpersisten.  Aphis  craccivora  umumnya  ditemukan
                         menginfestasi kacang tanah dan kemungkinan menjadi vektor utama. Varian gejala

                         yang berbeda dari PStV dapat  memiliki frekuensi  transmisi  aphid  yang berbeda,
                         sedangkan  frekuensi  transmisi  benih  biji  mungkin  dipengaruhi  oleh  kondisi

                         lingkungan, isolat virus dan kultivar kacang tanah yang digunakan. Penularan PStV

                         melalui biji kacang tanah dapat mencapai 37% jika tanaman induk terinfeksi secara
                         artifisial pada tahap awal. Tetapi, benih biji dari tanaman yang terinfeksi secara alami

                         memiliki  frekuensi  transmisi  benih  yang  lebih  rendah  (0-7%)  dan  ini  sangat
                         bervariasi dari satu tanaman ke tanaman lainnya (Mabele & Wotia, 2021).

                                  Transmisi aphid dari potyvirus bergantung pada keberadaan domain urutan

                         spesifik  dalam dua protein  yang dikodekan virus  yaitu  CP dan  HC-Pro. HC-Pro
                         terlibat  dalam  beberapa  proses,  termasuk  transmisi  virus  oleh  kutu  daun  dan

                         pergerakan virus dari sel ke sel hingga migrasi jarak jauh (Xu et al., 2017). Aphid
                         transmissible  Peanut  Stripe  Virus  (PStV),  seperti  potyvirus  yang  lainnya,  juga

                         memiliki motif Asp Ala-Gly (DAG) di bagian terminal amino CP (Mishra et al.,
                         2014). Di dalam HC-Pro, motif KITC yang terdapat pada PStV dianggap terlibat

                         dalam pengikatan aphid stylet. Motif PTK dalam HC-Pro diperkirakan berinteraksi

                         dengan motif DAG di dekat terminal amino CP yang terbuka. Motif KITC yang
                         terdapat pada PStV dan PTK di HC-Pro, dan motif DAG di CP, telah dipastikan

                         terlibat dalam transmisi kutu PStV. Urutan asam amino tambahan di dekat terminal
                         karboksil  HC-Pro  dan  terminal  karboksil  CP  yang  diduga  telah  terlibat  dalam

                         penularan kutu PStV.

                                  Penularan PStV dapat juga melalui benih biji. Sistron PStV P1, HC-Pro dan
                         CP adalah penentu untuk transmisi benih. Di dalam CP, motif DAG dan substitusi

                         asam  amino  di  dekat  terminal  karboksil  CP  yang  diduga  terpapar  penting  untuk
                         transmisi benih yang diinduksi oleh virus. Pembungkaman RNA telah disarankan

                         untuk memainkan peran penting dalam transmisi biji yang diinduksi oleh virus.

                                  Penularan PStV dapat dilakukan juga dengan metode inokulasi mekanik.
                         Mekanisme  metode  ini  yaitu  inokulum  disiapkan  dengan  menghancurkan  daun

                         kacang tanah yang terinfeksi PStV, kemudian ditambahkan larutan buffer phospat
                         0,01  M  pH  7  sebanyak  10  ml.  Setelah  didapatkan  sap  kasarnya,  kemudian





                                                                                                              59
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64