Page 34 - Lolotabang dan Biuqbiuq
P. 34
cemburu melihat besarnya kasih-sayang Lolotabang pada sang
adik.
“Kalau begitu, lepaskan Biuqbiuq. Ia tidak bersalah apa-
apa,” pinta Lolotabang.
“Baiklah, aku akan membebaskannya.”
Kemudian Tuan Bangsawan memerintahkan pengawal
untuk membebaskan Biuqbiuq dan mengusirnya dari istana.
Akan tetapi, Biuqbiuq malah memohon agar dapat bertemu
Tuan Bangsawan. Ia lalu dibawa menghadap sang bangsawan itu.
Biuqbiuq berlutut dan bersujud di hadapan Tuan Bangsawan, ia
benar-benar merendahkan dan membuang seluruh harga dirinya
demi sang kakak.
“Tuanku, saya ingin bertemu muka dengan kakak saya.
Saya hanya ingin mengucapkan salam perpisahan untuk terakhir
kalinya, Tuan!”
“Tidak!” Suara Tuan Bangsawan menggelegar hingga
mengguncangkan perabotan di ruangan itu. Semua yang ada di
ruangan itu merasa ciut nyalinya, termasuk Biuqbiuq.
“Pengawal! Segera seret ke luar gadis ini!” perintah Tuan
Bangsawan. Dua orang pengawal langsung mendekati Biuqbiuq,
tetapi gadis itu tidak menyerah.
“Tuan, izinkan saya memohon satu hal sebelum saya
pergi!” teriaknya.
Tuan Bangsawan sudah sangat gusar, tetapi ia akhirnya
28