Page 23 - Legenda Batu Babi dan Anjing
P. 23

mengambil siap siaga dengan sedikit merendahkannya,

            siap  menerjang, melompat  sebisanya.  Detik yang

            berharga  tak ‘kan  dilewatkannya  begitu saja. Dia

            menduga akan mendapat perlawanan yang sepadan

            karena musuh di hadapannya sudah tak mungkin lagi

            mengelak.

                 Seekor lalat yang datang untuk mampir di tubuhnya

            tak dihiraukannya. Anjing itu ingat kalau sejak pagi

            tadi belum mandi setelah kemarin seharian berada di

            hutan bersama tuannya. Lalat itu dirasakannya mulai

            menggangu konsentrasinya. Puncaknya adalah saat

            lalat hinggap di ujung kelopak matanya. Berkedip.

            Sepersekian detik emas bagi babi hutan yang menunggu

            pemburunya lengah telah tiba. Kesempatan itu benar-

            benar dimanfaatkannya sedemikian rupa sehingga

            dengan kesadaran yang terlambat, pemburunya telah

            ditinggalkan beberapa langkah di belakangnya.

                 Dia  melompat dengan  berbalik arah  seratus

            delapan puluh derajat menghadap ke hutan belantara.





                                          11
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28