Page 24 - Legenda Batu Babi dan Anjing
P. 24
Langkahnya menjadi lebar untuk segera meninggalkan
medan laga di hadapannya tadi.
Pemburu yang merasa menyia-nyiakan waktu
menjadi sangat gusar mengingat kesalahan yang telah
dilakukannya sekejap tadi. Gairah pemburunya makin
memuncak yang menggerakkan kakinya untuk sebuah
langkah lebar dan taktis mengejar buruannya yang telah
meninggalkannya beberapa langkah di depannya.
Mata bertemu mata. Tergetar. Sejurus kemudian
dengan lompatan sigap, si anjing melesat untuk
menancapkan gigi ganasnya ke tubuh sang babi
yang tak kalah waspada untuk berbalik arah dan lari
sekencangnya menuju rimba.
Kejar-mengejar bercampur dengan nafsu memburu
mangsa di sela ketakutan berkelindan memasuki
perjalanan peristiwa magis antara hidup dan mati pagi
itu. Rimba pun terdiam. Sunyi. Saksi tak berdaya atas
kehidupan yang mesti dijalani.
12