Page 27 - Legenda Batu Babi dan Anjing
P. 27
tua yang selalu menjadi tempat perlindungannya. Kasih
sayang yang tak terperi lagi baginya. Keremajaannyalah
yang menuntutnya untuk berpisah dengan orang tua,
kakak, dan adik-adiknya.
Babi sudah harus bisa dan berani menentukan
langkahnya sendiri. Masa depannya. Untuk selanjutnya,
nantinya rencananya berkeluarga, memiliki anak, lalu
menimang dan mengajari mereka bagaimana bertahan
hidup di tengah belantara kehidupan yang demikian
keras.
Larinya pun sedikit melambat hingga berhenti,
tepat di pinggir danau lalu membalikkan tubuh ke
arah berlawanan ketika babi lari tadi. Si anjing pun
melambatkan lari hingga berhenti sejarak dua depa
dengan si babi.
Napas keduanya sama-sama memburu. Liur pun
deras menetesi bumi. Mata si babi yang tadinya
ketakutan, kini tak lagi. Keberanian terpancar dari
sana. Tak ada ruang baginya untuk melarikan diri
15