Page 26 - Legenda Batu Babi dan Anjing
P. 26

persembunyian dan pelarian panjang lagi. Babi pun

            bertekad bulat untuk mempertahankan dirinya sampai

            titik kehidupan akhirnya.

                 “Aku telah bertekad,” batinnya di sela napas yang

            memburu.

                 Tak terasa, air matanya menetes mengingat orang

            tua dan saudara-saudaranya yang mungkin tak ‘kan

            pernah tahu bagaimana nasib akhir hidupnya. Dia

            hanyalah seekor babi jantan muda yang tak memiliki

            pengalaman berlebih, tak seperti anjing yang sedang

            mengejarnya yang telah lama berburu dan dilatih untuk

            itu.

                 Tibalah  saat itu, sebuah  sungai terhampar di

            matanya. Bahkan, air pun tak ‘kan mampu menolongnya

            saat itu. Otaknya berpikir secepat kilat, menentukan

            antara terjun ke danau atau berhenti dan menghadapi

            mautnya sendiri.

                 Pikirannya terbang pada masa kecilnya yang bahagia

            dan selalu berada dekat dengan orang tuanya. Orang





                                          14
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31