Page 5 - 2012 STL CTL Berpikir Kritis
P. 5

2

                               Telah  dikemukakan  di  atas,  bahwa  untuk  dapat  mengadakan  perubahan

                        konsepsi pada peserta didik di dalam kelas diperlukan usaha yang sangat serius.


                        Peserta  didik  harus  dihadapkan  dengan  konflik  kognitif  yang  ada  pada  dirinya

                        hingga  akhirnya  konsepsi  lama  diganti  dengan  konsepsi  baru.  Untuk  dapat

                        menciptakan konflik kognitif pada diri peserta didik, pendidik harus mengetahui


                        topik-topik  atau  materi  fisika  bagian  mana  yang  sering  terjadi  miskonsepsi

                        (kesalahan konsep).


                                Kesalahan  konsep  yang  terjadi  ini  akan  mengganggu  efektivitas  belajar

                        dan pemikiran Peserta didik dalam menerima pengetahuan berikutnya. Kesalahan


                        konsep ini biasanya bersifat permanen dalam pemikiran peserta didik, sehingga

                        sangat  sukar  diluruskan  kembali.  Oleh  karena  itu,  kesalahan  konsep  ini


                        merupakan salah satu hal yang sangat mendasar untuk diupayakan perbaikan.

                               Dalam menyelesaikan setiap persoalan fisika peserta didik dituntut untuk


                        selalu  berpikir  kritis.  Berpikir  kritis  memerlukan  aturan-aturan  tertentu,  karena

                        berpikir semacam itu berlangsung diam-diam dan tidak kasat mata. Jika berpikir

                        tidak  dijadikan  kasat  mata  dan  eksplisit,  kita  dan  peserta  didik  akan  kesulitan


                        menemukan dan menirukan apa yang dilakukan oleh seorang pakar. Mengajukan

                        pertanyaan  yang  bagus  akan  mendorong  atau  merangsang  peserta  didik  untuk


                        berpikir lebih keras daripada memberikan jawaban yang baik.

                               Penjelasan  mengenai  konsep-konsep  fisika,  penyelesaian  soal,  praktik


                        dengan  alat-alat  fisika,  dan  banyak  kegiatan  lainnya,  seringkali  tidak  dapat

                        dipahami dan tidak meningkatkan kompetensi peserta didik, karena peserta didik


                        tidak dapat mengikuti jalan pikiran kita (pendidik). Kita dapat menyelesaikan soal

                        dengan  cepat,  karena  kita  sudah  memiliki  kemampuan  dan  pengalaman  untuk
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10