Page 73 - 2012 STL CTL Berpikir Kritis
P. 73
70
didik, tetapi memberikan kondisi agar peserta didik mengusahakan terjadi belajar
dalam dirinya. Peserta didik dituntut untuk mengusahakan terjadinya proses
belajar di dalam dirinya. Pengajaran harus didasarkan atas pemahaman tentang
bagaimana peserta didik belajar.
Proses belajar dapat melibatkan aspek pengetahuan (cognitive),
keterampilan (psychomotoric), dan sikap (avektive). Pada belajar kognitif,
prosesnya mengakibatkan perubahan dalam aspek kemampuan berpikir
(cognitive), pada pelajar afektive mengakibatkan perubahan dalam aspek
kemampuan merasakan (affective), sedangkan belajar psikomotorik memberikan
hasil belajar berupa keterampilan (psychomotoric).
Proses belajar merupakan proses yang unik dan kompleks. Keunikan ini
disebabkan karena hasil belajar hanaya terjadi pada individu yang belajar, tidak
pada orang lain, dan setiap individu menampilkan perilaku belajar yang berbeda.
Perbedaan penampilan itu disebabkan karena setiap individu mempunyai
karakteristik individualnya yang khas, seperti minat, inteligensi, perhatian, bakat,
dan sebagainya. Setiap orang mempunyai cara yang khas untuk mengusahakan
proses belajar terjadi dalam dirinya. Individu yang berbeda dapat melakukan
proses belajar dengan kemampuan yang berbeda dalam aspek cognitive,
psychomotoric, dan affective.
Jadi belajar adalah proses untuk membuat perubahan aspek cognitive,
psychomotoric, dan affective dalam diri peserta didik dengan cara berinteraksi
dengan lingkungannya. Pada teori belajar prilaku, proses belajar cukup dilakukan
dengan mengaitkan antara stimulus dan respons secara berulang, sedang pada
teori kognitif, proses belajar membutuhkan pengertian dan pemahaman.