Page 17 - eModul Bhs Indonesia
P. 17
menunjukkan hasil asimilasi dari berbagai bahasa yang
berinteraksi dengan masyarakat Melayu.
Melalui perjalanan panjang ini, Bahasa Melayu
bertransformasi menjadi Bahasa Indonesia, yang tidak
hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga
menjadi lambang persatuan bangsa Indonesia. Sejarah ini
menegaskan pentingnya Bahasa Indonesia dalam
menciptakan dan menjaga kohesi sosial di tengah
keberagaman.
B. Sebelum Kemerdekaan
Bahasa Indonesia merupakan salah satu dialek dari
Bahasa Melayu. Bahasa ini telah digunakan selama
berabad-abad sebagai alat komunikasi atau lingua franca,
tidak hanya di kepulauan Nusantara, tetapi juga di sebagian
besar wilayah Asia Tenggara yang memiliki keberagaman
bahasa. Bangsa-bangsa asing yang datang ke Indonesia pun
menggunakan Bahasa Melayu untuk berinteraksi dengan
penduduk setempat. Hal ini dibuktikan melalui berbagai
prasasti kuno, seperti Prasasti Kedukan Bukit di
Palembang tahun 683, Prasasti Talang Tuo di Palembang
tahun 684, Prasasti Kota Kapur di Bangka Barat tahun 686,
dan Prasasti Karang Brahi di antara Jambi dan Sungai Musi
tahun 688. Prasasti-prasasti tersebut menggunakan aksara
Prae-Nagari dengan Bahasa Melayu Kuno sebagai
bahasanya. Fakta ini menunjukkan bahwa Bahasa Melayu
sudah digunakan sejak zaman Kerajaan Sriwijaya sebagai
alat komunikasi penting (Halim, 1979:6–7).
Selain itu, penggunaan Bahasa Melayu Kuno juga
ditemukan di Pulau Jawa, misalnya pada Prasasti
Gandasuli tahun 832 di Jawa Tengah dan Prasasti Bogor
tahun 942 di Jawa Barat. Penemuan ini memperkuat
dugaan bahwa Bahasa Melayu Kuno tidak hanya
digunakan di Sumatra tetapi juga meluas hingga ke Jawa
(Arifin, 1988:3).
9