Page 26 - Linguistik Forensik
P. 26
2.2.6 Wacana
Wacana merupakan salah satu kajian dalam ilmu linguistik yakni
bagian dari kajian pragmatik. Wacana memiliki kedudukan lebih luas
dari klausa dan kalimat, karena wacana mencakup suatu gagasan dan
konsep suatu teks. Istilah “wacana” dioposisikan atau disandingkan
dengan istilah “bahasa”. Oposisi ini banyak digunakan dalam bidang
hermeneutika. Oposisi ini sebanding dengan oposisi Saussure yang
terkenal, yakni langue dan parole. Istilah “bahasa” senada dengan langue,
sedangkan istilah “wacana” senada dengan parole. Penggunaan istilah
“teks” dan “wacana” dalam analisis wacana digunakan secara
bergantian. Istilah teks dan wacana cenderung digunakan tanpa ada
pembedaan yang jelas (Santoso, 2006; Kress, 1985).
Wacana merupakan rangkaian ujaran yang utuh pada suatu
tindak komunikasi yang teratur dan sistematis yang mengandung
gagasan, konsep, atau efek yang terbentuk pada konteks tertentu
(Foucault, 1972:48-49). Wacana dapat berwujud lisan dan tulis yang
disebut sebagai teks dalam wacana. Wacana lisan berupa ujaran baik
dalam bentuk teks lisan yang diucapkan. Contoh wacana lisan yakni pada
monolog, dialog, pidato, percakapan, wawancara, dan ujaran lainya yang
dapat didengar oleh penerima. Wacana tulis berupa teks tertulis yang
dapat dibaca. Contoh wacana tulis dapat dijumpai pada selebaran, poster,
koran, majalah, buku dan teks tertulis lain yang mengandung unsur
kebahasaan. Dapat disimpulkan bahwa wacana bukan saja dalam bentuk
kalimat dan paragraf yang panjang tetapi dapat berupa satuan lingual
yang lebih kecil seperti kata, frasa, dan klausa. Analisis wacana
merupakan suatu kajian yang meneliti atau menganalisis bahasa yang
digunakan secara alamiah, baik dalam bentuk tulis maupun lisan.
18