Page 11 - Sinar Tani Edisi 4096
P. 11

A GRI W ACA N A                                                        Edisi 23 - 29 Juli 2025  |  No. 4096 Tahun LV                    11


                        Urgensi Cetak Sawah Saat ini




                   ebijakan pengembangan                               Oleh: Rizky Purwantoro                            risiko besar, seperti dapat terjadinya
                   per tanian       nasional            Staf Tim Humas & Hukum Ditjen Lahan & Irigasi Pertanian          kelaparan atau kekurangan gizi
                   sejak     kepemim pinan                                                                               akut di generasi berikutnya karena
                   Presiden Prabowo saat      untuk   menyelesaikan   persoalan­    pangan dari luar. Ketergantungan     kekurangan makanan bergizi yang
                   ini   lebih   difokuskan   persoalan lingkungan dan sosial       semacam ini bukan sekadar soal       dapat disediakan negara.
       Kpada                    terwujudnya   (kemiskinan, keadilan dan lain­lain)   logistik  atau  angka  di  neraca     Oleh    karena   perlu  adanya
          peningkatan produksi pangan dan     serta fungsinya sebagai penyediaan    perdagangan, melainkan cerminan      perluasan   lahan   baku   sawah
          ketersediaan stok pangan dalam      sarana dan prasarana pertanian.       dari ketidakmampuan kita dalam       yang dapat dilaksanakan dengan
          rangka   mewujudkan    ketahanan,      Seiring dengan dinamika pertum­    mencukupi    kebutuhan     makan     memanfaatkan     dan   mengelola
          kemandirian dan kedaulatan pangan   buhan pembangunan di segala           rakyat  dengan  tangan  sendiri.  Dan   sumber daya lahan dan air yang ada
          nasional.                           bidang   di   Indonesia,  terutama    ketika sebuah negara menyerahkan     serta pemberdayaaan petani guna
            Kementerian Pertanian didukung    pada sektor industri, salah satunya   perut rakyatnya pada hasil bumi      meningkatkan kesejahteraan petani
          oleh stakeholders dan Kementerian/  dengan bertambahnya pabrik dan        negara lain, maka harga yang harus   pada khususnya dan masyarakat
          Lembaga    lain  terkait  memiliki  pergudangan di beberapa daerah        dibayar bisa jauh lebih mahal dari   pada umumnya.
          tanggungjawab     penuh     untuk   dan    juga   semakin   banyaknya     sekadar uang.                          Penambahan luas baku lahan
          menjamin ketersediaan pangan yang   pemukiman di lokasi­lokasi yang          Dan ketika dunia dihantam badai,   sawah,  salah   satunya    dapat
          cukup bagi seluruh rakyat Indonesia   sebelumnya merupakan lumbung        seperti saat pandemi COVID­19        dilaksanakan   melalui   kegiatan
          dari Sabang hingga Merauke.         padi ternyata sangat berpengaruh      melanda, di mana negara­negara       cetak sawah sebagai terobosan
            Peran penting menjaga keter­      negatif terhadap pengembangan         penghasil  mulai  menutup  kran      peningkatan produksi pangan serta
          sediaan pangan nasional merupakan   sektor     pertanian    khususnya     ekspor demi mengamankan stok         stok cadangan pangan Nasional.
          tanggung jawab bersama antara       produksi     padi,    penyebabnya     dalam negeri, kita yang terbiasa       Kegiatan cetak sawah secara
          pemerintah   dengan   masyarakat.   adalah terjadinya alih fungsi lahan   bergantung pun limbung. Ketahanan    teknis  dimulai  dari  identifikasi
          Penyediaan pangan tersebut diharap­  pertanian khususnya lahan sawah      yang   semu     akhirnya  runtuh,    calon petani dan calon lokasi (CP­
          kan berasal dari produksi dalam     menjadi lahan non pertanian. Hal      menyisakan pelajaran pahit: bahwa    CL), survey dan investigasi CP­CL,
          negeri, dalam jumlah dan keragaman   tersebut akan berimplikasi serius    ketergantungan adalah kelemahan,     Desain, penetapan lokasi dan petani,
          yang cukup, aman, dan terjangkau.   karena mengancam kemandirian,         apalagi dalam urusan makan.          penyiapan dokumen lingkungan,
            Diperlukan berbagai strategi dan   ketahanan dan kedaulatan pangan         Itu baru membicarakan risiko      pelaksanaan konstruksi cetak sawah
          terobosan yang tepat untuk dapat    nasional untuk jangka waktu ke        terkecil,  belum   membicarakan      dan pemanfaatannya.
          mewujudkan ketersediaan pangan      depannya.
          nasional yang cukup dan tangguh.       Sehubungan dengan hal tersebut
            Paradigma     pertanian   untuk   diatas dan dalam rangka mewujudkan
          pembangunan      (agriculture  for  kemandirian,    kedaulatan    dan
          development) yang memposisikan      ketahanan pangan nasional, maka
          sektor pertanian sebagai penggerak   upaya untuk memperluas baku lahan
          transformasi pembangunan yang       sawah menjadi sangat penting.
          berimbang dan menyeluruh men­          Jadi jika skenarionya tanpa terjadi
          cakup    transformasi  demografi,   alih fungsi lahan sawah menjadi non
          ekonomi, intersektoral, institusional   sawah saja yang dibarengi dengan
          dan tata kelola pembangunan.        pertumbuhan     jumlah  penduduk
            Paradigma tersebut memberikan     yang  sangat  pesat  saja  sangat
          arah   bahwa    sektor   pertanian  membahayakan  untuk  terjadinya
          mencakup berbagai kepentingan       kerawanan pangan, apalagi dengan
          yang tidak saja untuk memenuhi      terjadinya alih fungsi lahan yang
          kepentingan penyediaan pangan bagi   semakin banyak  di lokasi­lokasi
          masyarakat tetapi juga kepentingan   yang tadinya menjadi lumbung padi,
          yang luas dan multi fungsi.         maka akibatnya akan jauh lebih
            Selain  sebagai  sektor  utama    mengerikan.
          yang menjadi tumpuan ketahanan         Risiko   paling   kecil  adalah
          pangan, sektor pertanian memiliki   kenyataan getir bahwa negeri ini
          fungsi  strategis  lainnya termasuk   masih bergantung pada impor bahan

                   Gapoktan Jadi Titik Serah Pupuk Subsidi                                                       Kolom


                                               tanaman.    Peningkatan     peran   baru sedikit yang sudah terpilih
                                               Gapoktan juga sekaligus merupakan   sebagai titik serah pupuk bersubsidi.
                                               proses  penguatan    Kelembagaan    Hanya Gapoktan yang memenuhi
                                               Tani, menambah  peran dan  posisi   syarat   administratif,  SDM,  dan
                                               tawar  Gapoktan dalam  tata kelola   logistik yang dijadikan titik distribusi.   Oleh:  Memed Gunawan
        P         enyaluran  pupuk  subsidi    transportasi dan waktu tunggu       terstruktur manajemen    Gapoktan     buka, dengan menyediakan jalur
                                                                                                     dan
                                                                                   Pendampingan
                                                                                                            pelatihan
                                               pertanian  lokal,  mengurangi  biaya
                                                                                                pengurus
                                                                                                                                                      Ter­
                                                                                                                           Mekanisme
                                                                                                                                         Pengaduan
                                                                                                            distribusi,
                                                                                   dalam
                                               petani dalam memperoleh pupuk
                  langsung kepedesaan sudah
                                                                                   pencatatan digital, dan akuntabilitas
                                               subsidi. Pengawasan sosial, kontrol
                  ditetapkan  meng gantikan
                                                                                                                         pengaduan petani untuk mencegah
                                                                                   wajib dilakukan.  Sistem Digitalisasi
                                               distribusi juga bisa lebih transparan
                                sebelumnya
                  pola
                         yang
                  melalui lini 1 sampai dengan
                                                                                                                         harus
                                                                                                                                 dibangun.
                                                                                                                                                    Sama
                                                                                                                                             Kerja
                                                                                   atau sistem e­RDKK yang terintegrasi
                                               horizontal oleh sesama petani.
          4.   Gapoktan (Gabungan Kelompok     karena memungkinkan pengawasan      Transparan, penggunaan aplikasi       dan   menindak     penyimpangan
                                                                                                                         dengan Penyuluh dan Pemerintah
          Tani) ditunjuk menjadi salah satu      Yang harus diantisipasi adalah    harus diterapkan untuk memantau       Desa  untuk  mendampingi  dan
          titik serah selain Koperasi dan kios.   bagaimana  menangani   masalah   distribusi dan alokasi pupuk.         mengawasi pelaksanaan distribusi.
          Sejauh mana Gapoktan siap untuk      yang mungkin timbul. Kapasitas         Pupuk tidak saja harus segera      Demikian juga Evaluasi Berkala dan
          melaksanakan kerja besar ini? Kelom­  manajemen     Gapoktan    belum    sampai     pada    petani   karena    Rotasi  harus  jadi  bagian  kegiatan,
          pok Tani maupun Gapoktan sampai      merata.  Gapoktan  belum  memiliki   kebutuhannya    untuk    tanaman     karena evaluasi performa Gapoktan
          saat ini bukanlah entitas bisnis.    manajemen administrasi, logistik,   tidak bisa menunggu, tetapi proses    secara berkala mutlak diperlukan.
             Sebenarnya   banyak   dampak      dan   keuangan   yang   memadai.    distribusinya juga harus efisien.       Menjadikan Gapoktan sebagai
          positif  jika  Gapoktan   mampu      Gapoktan tidak memiliki kesiapan    Gapoktan, koperasi atau pengecer      titik distribusi pupuk subsidi adalah
          berperan sebagai Titik Serah Pupuk   logistik seperti gudang atau armada   harus memenuhi skala ekonomi        peluang memperkuat kelembagaan
          Subsidi.  Dari  segi  aksesibilitas,  angkut yang memadai. Selain itu    tertentu  sehingga  menguntungkan     petani, namun perlu dukungan
          Gapoktan berada dekat dengan         ada keterbatasan SDM dan sistem,    dan bisa berperan berkelanjutan.      kapasitas dan pengawasan ketat
          petani, sehingga distribusi menjadi   tidak semua Gapoktan mampu         Jadi  kolaborasi  antara  Gapoktan,   agar tidak menjadi sumber masalah
          lebih cepat dan efisien. Pemetaan    menjalankan pencatatan digital atau   koperasi  dan  pengecer    harus    baru. Pendekatan  bertahap  dan
          kebutuhan    juga   lebih  akurat    mengikuti regulasi ketat.           dijadikan pertimbangan agar skala     selektif, berbasis transparansi dan
          karena    Gapoktan    mengetahui       Melihat kondisi Gapoktan secara   usaha ini bisa terwujud. Proses ini   pemberdayaan, merupakan langkah
          kebutuhan riil petani anggotanya     umum, penentuan Gapoktan oleh       tentu saja memerlukan pendataan       terbaik. Jangan sampai Gapoktan
          berdasarkan luas lahan dan jenis     Pupuk Indonesia dilakukan sangat    yang baik dan penyempurnaan yang
                                               ketat sehingga sampai  sekarang     terus menerus.                        tergagap­gagap.
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16