Page 116 - Buku 9
P. 116

Daftar positif kewenangan desa juga bisa dijabarkan se-
            cara sektoral.  Kewenangan  lokal desa  secara sektoral ini
            meliputi  dimensi kelembagaan,  infastruktur,  komoditas,
            modal dan pengembangan. Pada sektor pertanian misalnya,
            desa mempunyai kewenangan mengembangkan dan mem-
            bina kelompok tani, pelatihan bagi  petani,  menyediakan
            infrastruktur pertanian berskala desa, penyediaan  angga-
            ran untuk modal, pengembangan benih, konsolidasi lahan,
            pemilihan  bibit  unggul,  sistem  tanam, pengembangan  te-
            knologi tepat guna, maupun diversifikasi usaha tani.
               Pelaksanaan kewenangan lokal tersebut berdampak ter-
            hadap masuknya program-program pemerintah  ke ranah
            desa. Pasal 20 UU No. 6/2014 menegaskan bahwa pelaksa-
            naan kewenangan berdasarkan hak asal usul dan kewenan-
            gan lokal berskala Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal
            19 huruf a dan huruf b diatur dan diurus oleh Desa. Pasal
            ini terkait dengan Pasal 81 ayat (4): “Pembangunan lokal
            berskala Desa dilaksanakan sendiri oleh Desa” dan ayat (5):
            “Pelaksanaan program sektoral yang masuk ke Desa diin-
            formasikan kepada Pemerintah Desa untuk diintegrasikan
            dengan Pembangunan Desa”.

               Rangkaian  pasal itu  menegaskan bahwa  kewenangan
            lokal bukanlah kewenangan pemerintah supradesa (terma-
            suk kementerian sektoral) melainkan menjadi kewenangan
            desa. Penegasan ini disampaikan oleh UU No. 6/2014 kare-
            na selama ini hampir setiap kementerian sektoral memiliki
            proyek masuk desa yang membawa perencanaan, birokrasi,
            pendekatan, bantuan dan membangun kelembagaan lokal



            IDE, MISI DAN SEMANGAT UU DESA                          115
   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121