Page 7 - Laporan Kasus Pelanggaran HAM Berat (1) finish
P. 7

4.  Dasar Hukum yang Relevan

                         Kasus ini melibatkan sejumlah ketentuan hukum nasional dan internasional,
                         antara lain:

                             1.  Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM,  Pasal 9 ayat
                                 (1) yang menjamin hak untuk hidup, dan Pasal 30 yang menjamin hak
                                 atas rasa aman.
                             2.  Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM,
                                 yang  mengatur  pelanggaran  HAM  berat,  termasuk  pembunuhan
                                 sewenang-wenang (extrajudicial killing).
                             3.  Perkap Polri Nomor 8 Tahun 2009 tentang Implementasi Prinsip dan
                                 Standar HAM dalam Penyelenggaraan Tugas Polri, yang mengatur
                                 penggunaan kekuatan secara proporsional, legal, dan akuntabel.
                             4.  Deklarasi  Universal  HAM  (DUHAM)  Pasal  3,  yang  menegaskan
                                 bahwa setiap orang berhak atas kehidupan, kebebasan, dan keamanan
                                 pribadi.
                             5.  Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik (ICCPR),
                                 yang telah diratifikasi melalui UU No. 12 Tahun 2005, menjamin hak
                                 untuk hidup dan melarang tindakan pembunuhan sewenang-wenang
                                 oleh negara.
                         Dengan demikian, tindakan aparat yang menyebabkan kematian warga sipil
                         tanpa dasar hukum sah merupakan bentuk pelanggaran serius terhadap HAM
                         dan dapat dikategorikan sebagai pelanggaran HAM berat.
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12