Page 120 - 5f871381b4cd9c6426e115cd17c3ac43
P. 120
96 | Kekinian Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014
memerlukan penelitian intensif yang meliputi sebagai pohon penghasil kayu dengan sebut
berbagai aspek biologi kehidupan tumbuhan an ramin (Airy Shaw 1972, Soerianegara et al.
ini. Informasi dari hasil kegiatan tersebut 1993). Jenisjenis pohon ramin dan sebarannya
akan menjadi masukan yang sangat berharga di Indonesia disajikan pada Tabel 18.
sebagai dasar ilmiah untuk meningkatkan Dari ke18 jenis pohon tersebut, yang
kualitas manajemen konservasi Raflesia di paling umum diperdagangkan dengan sebut
alam. an ramin di Indonesia adalah G. bancanus.
Sejak tahun 2004 Kebun Raya Bogor Jenis yang dikenal sebagai penyusun utama
telah melakukan penelitian terhadap marga vegetasi hutan rawa gambut Kalimantan dan
Raflesia dengan fokus R. patma asal Jawa Sumatra ini memiliki berbagai keistimewaan,
Barat (Mursidawati et al. 2006). Dari upaya sebagai penghasil kayu yang bernilai tinggi.
ini tahun 2010–2014, Rafflesia patma berhasil Oleh karena itu, permintaan akan kayu ramin
ditumbuhkan dan sudah mekar bunganya se di pasar lokal dan dunia, terus meningkat
banyak tujuh kali. Ini adalah pertama kalinya dari waktu ke waktu.
di dunia Raflesia dapat ditumbuhkan di luar Penebangan ramin secara besarbesaran
habitat aslinya. Namun, masih memerlukan telah dilakukan sejak tahun 1970an saat
perjalanan panjang agar keberadaannya diberlakukannya izin pengelolaan hutan
dalam kondisi ex situ tetap bertahan dan rawa gambut. Meskipun sejak tahun 1980
bergenerasi. Upaya ini merupakan model ekspor kayu gelondongan termasuk ramin
untuk diterapkan bagi jenisjenis Raflesia dilarang, namun penebangan pohon ramin
Indonesia lainnya. terus meningkat karena permintaan pasar
yang terus melonjak. Penebangan yang tidak
terkendali telah menimbulkan kekhawatiran
6. Ramin akan kepunahan ramin. Maka pada 11
Ramin adalah nama kayu perdagangan April 2001 Pemerintah Indonesia melalui
termasuk marga Gonystylus anggota suku Keputusan Menteri Kehutanan No. 127/
Thymeleaceae. Beberapa publikasi menye KptsV/2001 melakukan penghentian se
butkan bahwa sedikitnya ada 18 jenis dan mentara (moratorium) kegiatan penebangan
satu varietas anggota Gonystylus yang dikenal dan perdagangan ramin. Secara bersamaan
Tabel 18. Daftar Jenis-Jenis Ramin beserta Daerah Persebaran dan Habitatnya di Indonesia.
Nama jenis Daerah persebaran/habitat
Gonystylus acuminatus Sumatra (Lampung)/tanah kering
Gonystylus affinis Radlk. Kalimantan Barat/tanah kering
Gonystylus affinis var. elegans Kalimantan Timur/tanah kering
Gonystylus augescens*) Kalimantan Barat/tanah kering
Gonystylus bancanus Sumatra, Bangka, Kalimantan/rawa gambut
Gonystylus borneensis Sumatra (Riau), Kalimantan Tengah/tanah kering
Gonystylus brunnescens Kalimantan Barat, Kalimantan Timur/tanah kering liat berpasir
Gonystylus confusus Sumatra (Aceh), Kalimantan Barat/tanah kering
Gonystylus consanguineus Kalimantan Barat, Kalimantan Timur/tanah kering
Gonystylus forbesii Sumatra (termasuk Mentawai), Kalimantan/tanah kering ter-
kadang rawa gambut
Gonystylus glaucescens*) Kalimantan Timur/tanah kering
Gonystylus keithii Kalimantan/tanah kering
Gonystylus macrophyllus Seluruh Indonesia, kecuali Jawa Timur, Bali & Nusa Tenggara/
tanah kering
Gonystylus maingayi Sumatra Selatan/rawa gambut
Gonystylus micranthus Kalimantan Selatan/rawa tanah lempung
Gonystylus spectabilis Kalimantan Tengah/tanah kering
Gonystylus velutinus Sumatra (termasuk Bangka & Belitung), Kalimantan/tanah kering
Gonystylus xylocarpus Kalimantan Barat/tanah berpasir/kerangas
Keterangan: *) hanya merupakan pohon kecil, diameter batang < 20 cm.
Sumber: Airy Shaw (1953, 1972), Whitmore et al. 1990, Sidiyasa et al. 2010.