Page 158 - 5f871381b4cd9c6426e115cd17c3ac43
P. 158

134 |  Kekinian Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014

                         Ayam kampung merawang tipe peda-          5.2 Tanaman
                     ging diperoleh dari Pulau Bangka. Ayam ini    Sumber keanekaragaman genetika tanaman
                     memiliki warna seragam, produksi telur lebih   berasal dari materi genetika tanaman yang
                     tinggi dari ayam kampung lain, dan banyak     mempunyai nilai nyata untuk digunakan
                     ditemukan di Kecamatan Merawang. Bobot        sebagai pangan, pakan, serat, pakaian, ba-
                     badan ayam berumur 16 minggu mampu            ngunan, energi, dan pertanian. Sumber daya
                     mencapai 1,250 gram dengan nilai food con-    genetika ini juga mencakup materi propagasi
                     sumption (FC) 3,92. Konsumsi pakan periode    reproduktif dan vegetatif dari kultivar (culti-
                     layar 90 gr/hari/ekor dengan konversi pakan   vated varieties) yang ada saat ini, varietas baru
                     periode layer selama setahun produksi 4,11.   yang dikembangkan, obsolete varieties (varietas
                         Ayam kampung sembawa merupakan            yang dianggap tidak bernilai penting dan
                     ayam kampung tipe petelur dan oleh BPTU       tidak populer saat ini dan tidak digunakan
                     Sembawa Palembang sudah dikembangkan          lagi oleh masyarakat), kultivar primitif/lokal
                     dan diseleksi melewati generasi ke-5 dalam    (landraces), jenis liar dan jenis gulma, kerabat
                     perkembangbiakannya. Ayam  kampung            liar dari kultivar, dan special genetic stocks
                     sembawa oleh sebagian masyarakat dikenal      (termasuk galur elite, galur breeding, dan
                     dengan ayam arab karena warna putih yang      galur mutan) (FAO 1997).
                     mengerudung di bagian kepalanya. Hingga           Indo  Malayan  Center/Tropical Asian
                     saat ini, ayam tipe petelur yang telah dikem-  Center (termasuk Indonesia) merupakan
                     bangkan mampu menghasilkan telur lebih        salah satu pusat asal usul (center of origin)
                     dari 250, bahkan banyak di antaranya yang     tanaman padi, jali, kecipir, umbi-umbian,
                     mampu mencapai 270 butir telur/tahun/ekor     talas, Tacca, pamelo, pisang, sukun, manggis,
                     dengan berat telur 40–45 gram.                belimbing, durian, rambutan, salak, langsat,

                         Dari hasil kajian tentang ayam kampung,   mangga, kemiri, kelapa, tebu, cengkeh, pala,
                     telah diindikasikan adanya kepemilikan gen    lada, abaka, sagu, cendana, dan bambu
                     MX yang memiliki ketahanan virus avian flu    (Vavilov 1926). Pusat asal ini disebut juga
                     H5N1 (Sartika et al. 2011). Melalui kajian lebih   sebagai Indochinese-Indonesian Centre,
                     mendalam diharapkan akan dihasilkan galur     yang merupakan pusat keragaman sekunder
                     baru ayam kampung unggul Indonesia yang       tanam an,  seperti  ubi  kayu,  jagung,  ubi
                     tahan penyakit dan berproduksi tinggi.        jalar, kopi, dan teh (Camellia spp.) (Zeven &
                                                                   Zhukovsky 1975). Tingginya tingkat keanek-
                                                                   aragaman SDG tersebut memberikan peluang
                     Itik                                          bagi Indonesia untuk mendapatkan manfaat
                     Itik yang sudah dikarakterisasi secara in situ   yang tinggi pula serta terbuka  peluang yang
                     dan ex situ tersaji pada Tabel 22.            besar bagi upaya pencarian dan pemanfaatan
                                                                   sumber-sumber gen penting yang ada un-
                                                                   tuk program pemuliaan. Oleh karena itu,
                                                                   tingginya keanekaragaman SDG sangat
                                                                   penting untuk dipertahankan.


                     Tabel 22. Keragaman Genetika Itik Lokal Indonesia
                        Itik hasil karakterisasi in situ  Itik hasil karakterisasi ex situ
                      itik cirebon                   itik mojosari
                      itik tegal                     itik mojosari putih
                      itik turi                      itik alabio
                      itik damiaking                 itik peking
                      itik brebes atau branjangan    entog
                      itik cihateup
                      itik rawa pening ambarawa
                      itik boyolali
                      itik mojosari
                      itik tarakan
                      itik alabio kalimantan selatan
                      itik bali
   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163