Page 183 - 5f871381b4cd9c6426e115cd17c3ac43
P. 183
Peran Keanekaragaman Hayati | 159
genang air secara permanen maupun tidak, tupi oleh 18 baris selaput tipis yang tegak dan
namun memiliki suplai air yang cukup kelompok Coeloccocus yang memiliki 24–29
(Flach 1997). Adapun tanah yang cocok baris selaput tipis yang tegak. Selain itu, sagu
untuk pertumbuhan sagu adalah tanah liat juga dibagi berdasarkan cara berbunganya,
kuning cokelat atau hitam dengan kadar yaitu hapaksantik yang berbunga sekali
bahan organis tinggi dan bereaksi sedikit langsung mati atau pleonantik yang berbunga
asam. Jenis ini tersebar di seluruh Asia dua kali.
Tenggara. Di Indonesia, sagu juga tumbuh Koleksi plasma nutfah sagu telah di-
tersebar di Aceh, Tapanuli, Sumatra Timur, lakukan di daerah Sentani, Irian Jaya, yang
Sumatra Barat, Riau, Kalimantan Barat, Jawa menghasilkan 20 jenis (Novarianto et al. 1996)
Barat, Bali, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan 4 jenis lain di Seram Barat dan Maluku
Maluku, Papua, dan Papua Barat.
(Miftahorrachman et al. 1996). Dari hasil anali-
Di beberapa daerah seperti Maluku, sis keragaman genetika, sagu terbagi dalam
Papua, Papua Barat, Sumatra, Kalimantan, 3 kelompok: kelompok 1 adalah tipe sagu
dan Sulawesi, sagu digunakan terutama rondo; kelompok kedua terbagi ke dalam 3
untuk bahan makanan pokok. Tingginya tipe sagu, yaitu phara, ebesung, dan ruruna;
kandungan karbohidrat yang mencapai kelompok 3 terbagi ke dalam 3 tipe sagu,
81–88% menjadikan penggunaan sagu masih mulai dari hobolo, manno, follo, fikhela, oso-
terbatas pada bahan makanan pokok atau ghulu, phane, yakhali, yagholobe, yoghuleng,
bahan makanan pokok tambahan. Namun, hilli, yebha, phui, dan wanni. Pembagian tipe
akhir-akhir ini sagu sudah digunakan sebagai sagu ini didasarkan pada empulurnya dan
bahan dasar industri, seperti gula cair atau kerapatan serta arah duri.
dalam bentuk glukosa dan fruktosa untuk Selain sumber karbohidrat yang telah
digunakan dalam berbagai industri kembang disebutkan, beberapa kelompok masyarakat
gula, pengalengan buah, jeli, dan industri di Indonesia juga menggunakan ubi kayu,
minuman sebagai pengganti gula sukrosa. ubi jalar, talas, sebagai bahan baku karbohi-
Tepung sagu juga dipakai dalam industri drat utama seperti penduduk di Papua dan
sebagai bahan biskuit, mi, roti, kerupuk, Papua Barat. Di Jawa, penggunaan tepung
dan sebagainya. Di samping itu, tepung sagu diperoleh dari ubi kayu yang disebut sebagai
juga baik digunakan sebagai pakan ternak Modified Cassafa Flour (Mocaf) untuk meng-
ayam, bebek, itik, babi, domba, dan hewan ganti sebagian penggunaan tepung gandum
ternak. Tepung sagu dengan kadar serat 5% dalam pembuatan roti dan mi. Upaya ini
dapat digunakan sebagai pakan babi dan membuahkan hasil dengan meningkatnya
ayam, sedangkan kadar serat lebih dari 12% pengusaha kecil dan menengah di Jawa
hanya baik untuk hewan ternak ruminan- Timur yang memproduksi Mocaf. Ubi kayu
sia. Pemakaian tepung sagu sebagai bahan juga merupakan sumber energi yang tinggi
pengisi (ekstender) perekat dapat digunakan dibanding padi, jagung, ubi jalar, dan sor-
karena sagu memiliki 80% karbohidrat dan gum, namun ubi kayu dan daunnya juga bisa
73% amilopektin. Pemakaian tepung sagu digunakan sebagai pakan ternak terutama,
sebanyak 10% sebagai ekstender perekat yang mempunyai kadar HCN kurang dari 50
masih memenuhi Standar Industri Indonesia ppm. Untuk bahan baku industri, biasanya
(SII) dan tidak berbeda dengan pemakaian digunakan ubi kayu yang berkadar HCN
terigu sebanyak 20%. Sagu juga dapat digu- tinggi.
nakan sebagai bahan baku industri alkohol
karena kandungan karbohidratnya yang Ubi jalar memiliki kandungan karbohi-
tinggi (Harsanto 1986). Secara teori, satu ton drat tinggi dengan kadar glisemik rendah dan
karbohidrat dapat menghasilkan 715,19 liter sumber vitamin A serta sumber antioksidan
alkohol (Baker 1980). yang berkualitas tinggi pada bagian akar
umbi dan daun (Yoshinaga et al. 1999, Ishida
Dalam pengenalan sagu, masyarakat et al. 2000, Yoshimoto et al. 2002, Suda et al.
mengenal sagu dengan melihat bentuk duri, 2003, Adewolu 2008, Fu et al. 2008, Islam et
anatomi buah, bentuk mahkota, dan warna al. 2009, Jung et al. 2011). Ubi jalar juga dapat
karbohidrat. Secara taksonomi, ada 9 jenis dimanfaatkan sebagai bahan baku industri,
sagu yang terbagi dalam 2 kelompok, yaitu pakan ternak, dan bahan bioetanol. Daun ubi
Eumetroxylon yang memiliki buah dan ditu-
jalar mempunyai kandungan karbohidrat ren-