Page 188 - 5f871381b4cd9c6426e115cd17c3ac43
P. 188

164 |  Kekinian Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014

                     (Citrus macroptera, Cynometra cauliflora, Dillenia   Di Wamena, Papua, teridentifikasi beberapa
                     celebica, Macadamia hildebrandii, dan Nephelium   kultivar wenale puna yang dicirikan oleh renda
                     ramboutan-ake) dan 3 jenis tumbuhan endemik   pada pinggiran buahnya yang bergelombang;
                     (Dillenia celebica, D. serrata, Macadamia     wenale namok dicirikan oleh renda pada ping-
                       hildebrandii). Sementara itu, Purwaningsih et   giran buah yang belekuk tajam, berwarna
                     al. (2001) yang melakukan eksplorasi di hutan   hijau muda sedangkan bagian tengahnya
                     Riam Durian, Kotawaringin,   Kalimantan       berwarna kuning pucat, bersirip hijau muda;
                     Te ngah, mencatat sebanyak 26 jenis pohon     wenale membu memiliki renda yang berlekuk
                     ditemukan  di  hutan  gambut,  18  jenis  di   sedang, berwarna ungu tua; wenale huputna
                     bekas  hutan  yang  terbakar,  dan  27  jenis   memiliki renda berlekuk tajam, berwarna
                     ditemukan di hutan sekunder tua yang berpo-   hijau muda; wenale mewa memiliki renda ber-
                     tensi  sebagai sumber buah-buahan. Jenis-jenis   lekuk tajam dan berwarna ungu tua (Walujo
                     tersebut adalah Artocarpus kemando, Garcinia   1994). Besar kemungkinan Papua dan Papua
                     dioica, Baccaurea mino, Artocarpus anisophyllus,   Nugini adalah pusat keanekaragaman kecipir.
                     Sarcotheca diversifolia, dan Nephelium unicatum.
                                                                       Selain kecipir, kacang-kacangan poten-
                         Kacang-kacangan juga menjadi pri-         sial lainnya adalah kacang tunggak (Vigna
                     madona sumber pangan sekunder. Ke-            unguiculata). Sedikitnya terdapat 10 varietas
                     cipir (Psopocarpus tetragonolobus) telah lama   kacang tunggak yang pada umumnya me-
                     menjadi perhatian dunia karena bijinya        ngandung vitamin B. Bijinya mengandung
                     diduga mempunyai potensi yang besar untuk     riboflavin, niacin, dan thiamine. Kara benguk
                     menggantikan kedelai. Jenis ini memiliki      (Mucuna pruriens) dikenal sebagai cadangan
                     kultivar yang cukup banyak. Setiap kultivar   makanan pada musim paceklik, terutama di
                     dibedakan berdasarkan bentuk buahnya dan      daerah Jawa bagian selatan (Ogun modede &
                     masing-masing memiliki nama daerah yang       Oyenuga 1969). Bijinya mengandung 6 ma-
                     berbeda-beda.                                 cam alkaloid, yaitu mucunadine, mucunadinine,
                                                                   mucunadininene, prurienidine, prurieninine,
                         Di Indonesia, tanaman kecipir memiliki
                     keanekaragaman yang tinggi, terutama          dan nicotine. Sebagai pangan alternatif, bi-
                     di daerah Papua dari hasil eksplorasi dan     jinya dapat dibuat tempe. Menurut Ganjar
                     koleksi jenis-jenis kecipir yang dilakukan    & Slamet (1974), setelah difermentasi dengan
                     oleh Khan (1976) ditemukan 121 lini murni     menggunakan Rhizopus arrhizus, biji kara
                     dalam koleksi plasma nutfah kecipir tersebut.   benguk ini dapat berubah menjadi tempe
                                                                   dengan komposisi kimia, sebagai berikut:


                                                MANFAAT TUMBUHAN PAKU-PAKUAN

                                                         Paku-pakuan dan kerabatnya (likofita) merupakan tumbuhan
                                                     berpembuluh tak berbiji yang berkembang biak dengan spora.
                                                     Kelompok tumbuhan ini memiliki dua daur hidup, yakni fase
                                                     gametofit yang memproduksi gamet dan fase sporofit yang
                                                     menghasilkan spora. Variasi morfologi pada fase sporofit men-
                                                     jadikan tumbuhan paku beraneka ragam. Beberapa jenis telah
                                                     dimanfaatkan dalam kehidupan manusia, baik untuk pangan, obat-
                                                     obatan, tanaman hias, maupun manfaat lainnya. Beberapa jenis
                                                     marga Diplazium, seperti Stenochlaena palustris dan Pleocnemia
                                                     irregularis, dijual di pasar-pasar lokal sebagai sayuran. Cibotium
                                                     barometz dikenal banyak digunakan dalam obat tradisional China
                                                     sehingga telah diperdagangkan secara internasional dan termasuk
                                                     dalam Apendiks II CITES. Demikian pula Cyathea contaminans yang
                                                     akar adventifnya digunakan sebagai media tanam-tanaman hias
                                                     dan bahan kerajinan atau dekorasi yang diperjualbelikan secara
                                                     lintas negara sehingga diatur dengan regulasi CITES. Berbagai jenis
                                                     marga Adiantum, Asplenium, Platycerium, Nephrolepis, Microsorum,
                       Foto: Wardani, 2005           dan banyak lainnya merupakan tanaman hias komersial. Paku ho-
                       Paku tiang (Cyathea contaminans)  mospora Azolla pinata dikenal bermanfaat di persawahan sebagai
                                                     penambah kesuburan tanah karena dapat menghasilkan nitrogen.
                                                     Masih banyak jenis paku-pakuan lain di tanah air yang berpotensi
                                                     untuk dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
   183   184   185   186   187   188   189   190   191   192   193