Page 198 - 5f871381b4cd9c6426e115cd17c3ac43
P. 198

174 |  Kekinian Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014

                     narik, seperti indaquassin C, samaderina B,   buhan teh, Scurrula artropurpurea, dilaporkan
                     simanorilida, dan 2-O-glukosilsamaderina C    mengandung beberapa jenis asam lemak
                     seperti terlihat pada Gambar 102 (Kitagawa et   tidak jenuh seperti asam okta-9,12-dienoat,
                     al. 1996). S Picrasma javanica dilaporkan me-  asam aktadeka-8,10-diynoat dan (z)-asam
                     ngandung quasinoid dan alkloid seperti pada   oktadek-12-ena-8,10-diynoat,  dan  asam
                     Gambar 103 (Yoshikawa et al. 1993, Koike et   oktadeka-8,10,12-triynoat  (Gambar  104).
                     al. 1990). Walaupun demikian, pengaplikasian   Asam lemak tersebut, terutama yang disebut
                     bahan tumbuhan ini perlu dilakukan dengan     terakhir, memiliki aktivitas penghambatan
                     hati-hati karena beberapa ekstrak, seperti    invasi kanker dengan IC  mendekati 95%
                                                                                            50
                     ekstrak B. javanica, P. javanica, dan Q. indica   pada konsentrasi 10 µg/ml. Tidak hanya me-
                     memperlihatkan efek toksik  yang cukup        ngandung asam lemak saja, tumbuhan benalu
                     tinggi terhadap mencit.                       juga mengandung beberapa jenis flavonoid
                         Secara tradisional, beberapa jenis benalu   yang telah dikenal sebagai antioksidan yang
                     juga populer digunakan sebagai bahan obat     kuat, seperti (+)-katekin, (-)-epikatekin, dan
                     herbal. Tumbuhan benalu teh sangat populer    epigalokatekin (Ohashi et al. 2003).
                     pemanfaatannya di masyarakat sebagai obat         Dalam dua dekade terakhir, tumbuhan
                     kanker. Penelitian metabolit bioaktif dari    tidak hanya digunakan langsung sebagai ba-
                     salah satu benalu yang tumbuh pada tum-       han obat herbal, tetapi juga banyak digunakan



                                               DATA TUMBUHAN BERGUNA INDONESIA

                                     Terdata 940 jenis tumbuhan Indonesia untuk dijadikan tanaman obat,
                                 sedangkan Kotranas (1996) mengemukakan bahwa terdapat 7.500 jenis, namun
                                 baru 1.000–1.200 jenis yang sudah dimanfaatkan. Fakultas Kehutanan IPB
                                 (Hidayat 2005) mendata bahwa terdapat tidak kurang dari 1.845 jenis tumbuh-
                                 an obat di Indonesia. Heyne (1950) dalam publikasinya yang mengemukakan
                                 5.006 jenis dan mengusulkan ada 1.050 jenis lainnya sebagai tanaman obat
                                 (21% dari total jenis yang terdapat pada buku Heyne), dengan rincian 1.259
                                 jenis tumbuhan untuk bahan papan; 984 jenis untuk tanaman pangan (sayur,
                                 buah, karbohidrat, dan ubi-ubian); 520 jenis tanaman penghasil minyak, resin,
                                 pewarna dan bahan kimia lainnya; 328 jenis pakan ternak; 885 jenis untuk
                                 berbagai macam kegunaan. Sementara Hidayat (2005) mencoba mengemu-
                                 kakan jenis-jenis tumbuhan yang dipakai sebagai obat di 12 etnis dari total
                                 kurang lebih 400 etnis di Indonesia.



























                                                              Nama tumbuhan
                                Sumber: Murningsih et al. 2005
                                Gambar 100. Aktivitas ekstrak beberapa jenis tumbuhan sebagai antimalaria
                                Plasmodium falciparum () dan anti-Babesia gibsooni ( )
   193   194   195   196   197   198   199   200   201   202   203