Page 194 - 5f871381b4cd9c6426e115cd17c3ac43
P. 194
170 | Kekinian Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014
BEBERAPA MIKROB YANG DIISOLASI DARI BEBERAPA DAERAH DI INDONESIA YANG BERPERAN
DALAM FERMENTASI DAN PENGOLAHAN BAHAN PANGAN
Kegunaan atau
No. Jenis Target Produk Daerah asal isolat
aktivitas
1 Monascus purpureus Anti hipertensi Bahan obat, OHT Jawa Timur
2 Lactobacillus Pangan fungsional Sediaan Tanah Karo,Medan
plantarum Immunomodulator mikroenkapsulasi
3 Streptomyces Bahan pembenah tanah Sediaan padat Daerah vulkanis Sulawesi dan
malayensis mengandung spora Rinjani
4 L. plantarum B 1.2.3 Penghasil Susu rendah laktosa Fermentasi sayur asin dari
β-galaktosidase Tulung Agung-Jawa Timur
5 L. plantarum Fermentasi Fermentasi tepung Asinan, Kediri-Jatim
6 Mucor sp. Penghasil rennin Keju Oncom merah dari Bogor
7 E. cloacae LIPI-MC 390 Penghasil Susu rendah laktosa Buah alpukat dari G. Salak
β-galaktosidase
8 K. pneumonia LIPI-MC Penghasil Susu rendah laktosa Buah mangga kueni dari G.
392 β-galaktosidase Salak
9 Mucor sp. Penghasil α-amilase Roti tawar Oncom merah dari Bogor
10 Mucor sp. Penghasil Gula cair Oncom merah di Bogor
amiloglukosidase
11 Pseudomonas spp. Penghasil protease dan Detektor kerusakan Susu pasteurisasi setelah
lipase susu dalam penyim- waktu kadaluarasa dari pabrik
panan suhu dingin susu di Jakarta
Sumber: Puslit Biologi-LIPI 2014, in prep
bangan lebih lanjut, muncul isu-isu etika 6.2.1 Sumber Bahan Obat Tradisional dan
seperti hak kekayaan intelektual, pembagian Kosmetik
atas nilai manfaat sumber daya hayati, dan
pertimbang an konservasinya. Indonesia merupakan salah satu negara
pengguna tumbuhan obat terbesar di dunia
Pemanfaatan flora, fauna, dan mikrob bersama negara lain di Asia, seperti China
di bidang kesehatan sudah lama dilakukan, dan India. Pemanfaatan tanaman sebagai
terutama oleh masyarakat tradisional, baik obat-obatan juga telah berlangsung ribuan
untuk obat tradisional (jamu) maupun tahun yang lalu. Namun, penggunaannya
kosmetik. Berkembangnya pemanfaatan belum terdokumentasi dengan baik, kecuali
tumbuhan untuk pengobatan tradisional di Jawa. Tulisan tentang tanaman obat dan
dan kecantikan dimulai jauh sebelum candi kosmetik bahkan ada yang masih tertulis di
Borobudur dibangun pada abad ke-8, yakni daun lontar sehingga harus dibukukan.
ketika dimulainya pemukiman di Jawa. Di Pada pertengahan abad ke XVII, seorang
samping candi Borobudur, penggunaan
tanam an untuk obat juga digambarkan di botanikus bernama Jacobus Rontius (1592–
1631) memublikasikan khasiat tumbuh-tum-
candi Prambanan, Panataran, dan Tegalwangi.
Data ini merupakan data pertama tentang buhan dalam bukunya De Indiae Untriusquere
peran keanekaragaman hayati di Indonesia Naturali et Medica. Meskipun hanya 60 jenis
tumbuhan yang diteliti, buku ini merupakan
walaupun masih diperlukan penggalian
lebih lanjut pada data tua di bagian lain di dasar penelitian tumbuh-tumbuhan obat oleh
N.A. van Rheede tot Draakestein (1637– 1691)
Indonesia yang belum terekam, terutama
resep-resep tua yang masih disimpan oleh dalam bukunya Hortus Indicus Malabaricu..
para orang tua di daerah tersebut. Kadang- Pada tahun 1888 di Bogor, didirikan Chemis
Pharmacologisch Laboratorium sebagai ba-
kadang informasi ini tidak terekam, hanya
berupa informasi yang diceritakan secara gian dari Kebun Raya Bogor dengan tujuan
menyelidiki bahan-bahan atau zat-zat yang
lisan oleh nenek moyangnya (Widjaja &
Kartawinata 2013). terdapat dalam berbagai macam tumbuhan