Page 196 - 5f871381b4cd9c6426e115cd17c3ac43
P. 196

172 |  Kekinian Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014

                     150 ramuan untuk mengobati sekurangnya            Johnson et al. (2013) mengevaluasi tum-
                     45 penyakit. Hidayat (2005) dalam bukunya     buhan Indonesia untuk mengidentifikasi
                     mengemukakan berbagai ramuan obat tradi-      senyawa kimia dengan melakukan kegiatan
                     sional dari 12 etnik di Indonesia, yaitu Bali   modulasi kekebalan tubuh dengan meng-
                     Aga, Bugis dan Mandar, Gayo, Jawa, Kulawi,    gunakan ekstrak. Ekstrak metanol Alphonsea
                     Kutai, Melayu Belitung, Mentawai, Sentani,    javanica menunjukkan aktivitas antiperadang-
                     Sumba Sunda serta Tolaki.                     an. Aktivitas ini berdasarkan pada pustaka
                         Jenis-jenis tumbuhan yang digunakan       LC/MS-ELSD yang dikombinasikan dengan
                     sebagai bahan kosmetik tradisional juga       NF-kB dan MTT dan dipengaruhi oleh styryl
                     sudah lama dikenal, seperti lulur, tapel, pilis,   lactone (+)-altholactone. Lubis & Sastrapradja
                     parem, boreh, dan konyoh. Bedak dingin di     (1980) telah mengemukakan bahwa dengan
                     Kalimantan dikenal dengan nama pupur          meningkatnya industri steroid, senyawa
                     dingin, dibuat dari tepung beras yang baru    solasodin dan alkaloid yang ada pada jenis-
                     dibuat dan dicampur dengan rempah-rempah      jenis Solanum dan diosgenin pada jenis-jenis
                     Banjar (misalnya “bangsoye” dan “babakan”)    Dioscorea di Indonesia berpotensi sebagai ba-
                     serta dicampur dengan babanyun untuk          han kontrasepsi.
                     menghasilkan aroma yang harum dan segar.          Gumilang  et al.  (2005)  mencoba  me-
                     Sebagai pewarna alami, ditambahkan kulit      ngungkapkan kandungan kimia beberapa
                     kayu bangkal yang juga berfungsi memberi-     tanaman obat di Kebun Raya Cibodas,
                     kan pewangi ekstra. Selain itu, dikenal juga   misalnya Ageratum conyzoides yang bukan
                     adanya bedak dingin dari sari bengkoang.      tanaman Indonesia yang mengandung asam
                     Oleh suku Dayak bedak dingin dibuat dari      hidrosianik, minyak volatil, eugenol, kaoma-
                     tepung beras, tepung bengkuang/tepung be-     rin, dan flavonoid yang dapat digunakan
                     susu, temu giring, kencur, lempuyang, buah    untuk obat demam, sakit dada, luka, penyakit
                     pinang, adas pala waras, akar lara setu, air   kulit, pendarahan rahim, sakit mata, dan sakit
                     dingin, dan bibit minyak wangi.               perut. Artemisia vulgaris, walaupun bukan
                                                                   tanaman Indonesia, mengandung kariofilene,
                         Tilaar (2009) dalam bukunya menyebut-
                     kan bahwa konsep kecantikan tradisional       minyak volatil, sesquiterpene laktone, flavo-
                     adalah kecantikan lahiriah yang merupakan     noid, kourmarine derivatives, triterpene, dan
                     pancaran kecantikan rohaniah. Oleh karena     asam artemisinic yang digunakan untuk obat
                     itu, kecantikan sejati merupakan suatu usaha   penyakit kulit, malaria, memulihkan tenaga
                     perawatan yang menyeluruh, baik jasmani       setelah melahirkan, kuat lelaki, disentri,
                     maupun rohani, yang dalam bahasa Jawa         pembengkakan payudara, menambah nafsu
                     Kuno disebut Rupasampat Wayabyantara.         makan, dan melancarkan air seni. Rahayu et
                                                                   al. (2004) juga mengemukakan kandungan
                                                                   kimia beberapa jenis tumbuhan obat dari P.
                     6.2.2 Sumber Pustaka Kimia                    Wawonii, Sulawesi Tenggara. Sebagai contoh,
                     Kandungan kimia sumber daya hayati yang       Euphorbia hirta merupakan obat tetes mata
                     secara biologi aktif disebut senyawa timbal   meradang, sedangkan kandungan kimianya
                     (lead compund). Senyawa ini dapat digunakan   adalah kuersetin, flavonoid, senyawa anti-
                     sebagai bahan baku obat. Untuk menjadi        mikrob Candida albicans, Eschericia coli, dan
                     obat yang dapat dipasarkan, perlu dilakukan   Staphylococcus aureus.
                     penelitian intensif terhadap senyawa tersebut
                     yang kemudian dilanjutkan dengan uji pra-     6.2.3 Peran Tumbuhan untuk Obat
                     klinis serta pengembangan klinis.
                                                                   Penggunaan berbagai jenis tumbuhan se-
                         Dilaporkan terdapat 120 senyawa kimia     bagai bahan obat telah memiliki sejarah yang
                     yang berasal dari 100 suku tumbuhan, yang     panjang di berbagai etnis di Indonesia secara
                     sebagian besar adalah tumbuhan tropik,        turun-temurun. Kegunaan bahan tumbuhan
                     termasuk yang terdapat di Indonesia (Fran-    sebagai bahan obat bertumpu pada kandung-
                     sworth 1985, Soejarto 1991). Jenis-jenis terse-  an senyawa bioaktif yang diproduksi oleh
                     but berpotensi untuk pengobatan berbagai      sel-sel tumbuhan tersebut di dalam sistem
                     jenis penyakit, antara lain malaria, kanker,   jalur biosintesis metabolit sekundernya.
                     jantung, hipertensi, dan bahkan untuk pro-
                     gram keluarga berencana.
   191   192   193   194   195   196   197   198   199   200   201