Page 50 - 5f871381b4cd9c6426e115cd17c3ac43
P. 50
26 | Kekinian Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014
A B
Foto: Supriyatna
Gambar 11. Baringtonia asiatica (A. bunga, B. buah)
yang mendominasi formasi Baringtonia
berbatu. Hutan pantai sering disebut sebagai 2. Hutan Dipterokarpa
formasi Barringtonia karena didominasi oleh Sampai dengan tahun 1996, dilaporkan bahwa
jenis Barringtonia asiatica (Gambar 11) yang Indonesia, khususnya Borneo (Kalimantan),
biasanya ditemukan di belakang formasi pes masih memiliki hutan dipterokarpa paling
caprae dan Barringtonia racemosa di belakang baik yang masih tersisa (MacKinnon et al.
mangrove. Jenis lain yang dapat ditemukan 1996). Meskipun demikian, banyaknya tekan-
adalah nyamplung (Calophyllum inophyllum), an berbagai kegiatan seperti pembalakan,
pandan (Pandanus tectorius dan P. dubius), perkebunan kelapa sawit, dan pembukaan
cemara laut (Casuarina equisetifolia), waru lahan untuk pertanian menyebabkan luas
(Hibiscus tilliaceus), kanjere (Pongamia pinnata), hutan dipterokarpa semakin berkurang.
brogondolo (Hernandia nymphaeifolia), dan
ketapang (Terminalia catappa). Pada lokasi Hutan dipterokarpa juga dilaporkan
tertentu, pantai semacam ini juga ditumbuhi memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan
oleh jenis buta-buta (Excoecaria agallocha), yang tinggi, yakni mencapai 200–300 jenis
Cathormion umbellatum, dan Diospyros pohon per hektare. Jumlah tersebut dapat
maritima. Biji atau buah dari jenis tumbuhan menjadi lebih banyak bila jenis epifit, liana,
pantai tersebut dipencarkan melalui air laut pemanjat, dan terna penyusun vegetasi lantai
untuk jarak jauh dan oleh kelelawar untuk hutannya dimasukkan ke dalam hitungan
jarak dekat ke wilayah pedalaman (Nakamoto (Riswan et al. 1985).
et al. 2009). Hutan ini didominasi oleh jenis-jenis
Formasi ketiga adalah bukit pasir (dunes). pohon Dipterocarpaceae seperti meranti
Tidak banyak formasi bukit pasir yang (Shorea spp.), keruing (Dipterocarpus spp.),
dapat ditemukan di Indonesia. Formasi ini dan kamper (Dryobalanops spp.). Di Indone-
dapat ditemukan di Pantai Selatan Jawa dan sia, tipe hutan ini ditemukan di Kalimantan
daerah timur Indonesia yang memiliki iklim dan Sumatra, tetapi jenis dipterokarpa
lebih kering. Tumbuhan penyusun vegetasi dapat ditemukan hingga di Jawa, Sulawesi,
bukit pasir ini umumnya meliputi jenis pe- Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. Hutan
nyusun formasi Ipomoea pescaprae, misalnya dipterokarpa berkembang pada ketinggian
Spinifex littoreus, Remirea maritima, Ischaemum 0–1.000 m. Sampai saat ini sedikitnya terdapat
muticum, Ipomoea gracilis, dan Chloris barbata 371 jenis dipterokarpa yang sudah tercatat
serta Dactyloctenium aegyptium. Hutan pantai dan divalidasi ada di Indonesia. Kalimantan
dengan susbtrat berbatu dapat ditemukan merupakan pusat keanekaragaman jenis ini
di beberapa daerah, seperti di selatan Jawa, (MacKinnon et al. 1996) karena lebih dari
sebagian pantai barat Sumatra, Bali, Nusa 50% jenis dipterokarpa dapat ditemukan
Tenggara, Maluku, dan pulau-pulau kecil di Kalimantan. Tercatat sekitar 199 jenis
yang tersebar di seluruh Indonesia. dipterokarpa di Kalimantan dan 103 jenis di
Sumatra yang berasal dari marga Anisoptera,