Page 55 - 5f871381b4cd9c6426e115cd17c3ac43
P. 55
Keanekaragaman Ekosistem | 31
yang relatif tipis, sekitar 4 m (Whitten et al. Gonystylus bancanus, Koompassia malaccensis,
1987). Palaquium obovatum, P. leiocarpum, Shorea
Sekitar 62% dari hutan gambut dunia teysmaniana, S. uliginosa dan Tetramerista glabra.
berada di Indo-Malayan, 80% di antaranya Hutan rawa gambut di wilayah Sumatra
berada di Indonesia, 11% di Malaysia, 6% di Selatan umumnya didominasi oleh Adinandra
Papua Nugini dan sebagian kecil ditemukan dumosa, Ploiarium alternifolium, Maasia glauca,
di Brunei, Vietnam, Filipina, dan Thailand. Tristaniopsis obovata, dan T. whiteana (Anwar
Diperkirakan 20,7 juta ha hutan gambut et al. 1984). Di Sulawesi, rawa gambut hanya
Indonesia tersebar di Sumatra (4,7–9,7 juta ditemukan di Taman Nasional Rawa Aopa
ha), Kalimantan (3,1–6,3 juta ha), dan Irian Watumohae.
Jaya (8,9 juta ha) (Silvius 1989, Rieley et al. Hutan gambut di wilayah Papua Nugini
1996, dan Page et al. 2006). tercatat vegetasinya mulai dari vegetasi
perair an terbuka sampai hutan rawa gambut
Hutan gambut di dataran rendah Kali-
mantan berusia kurang dari 5.000 tahun yang (Kartikasari et al. 2012). Di Papua, hutan gam-
terbentuk di atas formasi lumpur laut dan but tersebar luas di dataran rendah hingga
pasir, tetapi sebagian di antaranya berusia tinggi. Di wilayah Papua Nugini, hutan
lebih dari 11.000 tahun (Rieley 1992 dan Page gambut tidak berbentuk kubah dan memiliki
hubungan yang kompleks dengan tipe hutan
et al. 2006). Di Kalimantan tercatat jumlah
jenis tumbuhan berbunga dan paku-pakuan gambut lainnya di Malesia Barat (Whitmore
penyusun hutan gambut yang mencapai 927 1984). Hutan gambut di Papua Selatan pada
jenis (Anderson 1963). Dari hasil kajian di be- kondisi baik tajuk pohonnya mencapai tinggi
berapa lokasi diperoleh informasi bahwa jenis 30 m, lapisan kanopi hutan biasanya seragam
dengan beberapa jenis pohon yang mencuat.
tumbuhan di hutan gambut di daerah Taman
Nasional Sebangau di Kalimantan Tengah Jenis pohon yang umum menyusun lapisan
kurang lebih berjumlah 808 jenis. Di beberapa tajuk utamanya adalah Alstonia scholaris,
lokasi lain di Kalimantan, se-perti wilayah Campnosperma spp., Eugenia sp., Intsia sp., Nau
Klampangan, Hampangen, dan Bawan clea coadunata, Palaquium spp., dan Terminalia
canaliculata. Lapisan bawah umumnya
tercatat sebanyak 394 jenis dan tumbuhan
yang umum dijumpai, antara lain Buchanania terbuka dan terdapat jenis Alstonia spatulata,
sessilifolia, Calophyllum cf. calcicola, C. canum, Barringtonia sp., Diospyros sp., Garcinia spp.
C. elegans, C. pulcherrimum, Combretocarpus dan Gynotroches axillaris (Kartikasari et al.
rotundatus, Cratoxylum glaucum, Dyera 2012). Sementara itu, contoh tumbuhan yang
umum dijumpai di Sungai Minajerwi di Papua
polyphylla, Garcinia rigida, Gluta rugulosa, Hopea
ferruginea, Nephelium ramboutanake, Palaquium adalah Campnosperma brevipetiolatum, Cerbera
leiocarpum, Shorea balangeran, S. teysmanniana, odollam, Dillenia alata, Intsia bijuga, Linociera
Ternstroemia aenura, Tristaniopsis obovata, dan sp., Myristica sp., Palaquium spp., Stemonorus
Vatica oblongifolia (Rahajoe 2014, in prep). sp., Terminalia complanata, T. Copelandi, dan
Vatica rassak (Kartikasari et al. 2012). Dijumpai
Selain jenis tumbuhan tersebut, diketa- pula tumbuh an dari marga Artocarpus, Celtis,
hui juga jenis dari beberapa lokasi kawasan Octomeles, dan Pometia.
lain, seperti Calophyllum obliquinervium,
Pseudosindora palustris, Dactylocladus 6. Karst dan Gua
stenostachys, Gonystylus bancanus, Palaquium
cochleariifolium, dan Parastemon urophyllus. Istilah karst merupakan suatu bentang alam
Kawasan hutan gambut yang berupa savana yang secara khusus berkembang dari batuan
didominasi jenis Dactylocladus stenostachys, karbonat seperti batu kapur dan tersusun
Garcinia cuneifolia, Litsea crassifolia, dan akibat proses karstifikasi dalam skala ruang
Parastemon urophyllus. dan waktu geologi (Samodra 2001). Karst,
baik secara individu maupun berkelompok,
Lebih dari 300 jenis tumbuhan di hutan mempunyai lanskap khas karena terben-
gambut tercatat di Sumatra (Giesen 1991). tuk dan terpengaruh oleh pelarutan air
Jenis-jenis yang umum dijumpai antara alami dengan tingkat pelarut an lebih tinggi
lain Alstonia pneumatophora, Campnosperma dibanding kawasan batuan lainnya (Samodra
auriculatum, Combretocarpus rotundatus, Dyera 2001). Setiap kawasan karst memiliki bentuk
polyphylla, Eugenia spp., Garcinia spp., bentang alam yang berbeda. Karst dikenal