Page 52 - Universitas Negeri Yogyakarta
P. 52

Serat  otot  yang  khas  saat  beristirahat  mengandung  ATP  yang  hanya  cukup
             untuk beberapa kontraksi. Energi yang dibutuhkan untuk kontraksi berulang-ulang
             disimpan dalam dua senyawa yang lain yaitu kreatin fosfat dan glikogen. Kreatin
             fosfat dapat mentransfer gugus fosfat ke ADP untuk menyintesis ATP tambahan.
             Suplai  kreatin  fosfat  saat  beristirahat  cukup  untuk  mempertahankan  kontraksi

             selama  sekitar  15  detik.  Glikoge  dipecah  menjadi  glukosa,  yang  dapat  digunakan
             untuk menghasilkan ATP melalui respirasi aerobik atau glukolisis (dan fermentasi
             asam laktat). Dengan menggunakan glukosa dari simpanan glikogen serat otot yang
             khas,  glikolisis  dapat  mendukung  sekitar  1  menit  kontraksi  yang  diperhatikan,
             sementara respirasi aerobik dapat memberi tenaga untuk kontraksi selama hampir
             satu jam.
             Gambar 2.14 pada sebelah kiri menunjukkan bahwa panjang filamen tebal ((miosin,
             ungu) dan filamen tipis (aktin, jingga) tetap sama sewaktu serat otot berkontraksi.
              Untuk interaksi miosin-aktin dapat dilihat pada gambar dibawah 2.15 dibawah ini












































                               Gambar 2.15 Interaksi miosin-aktin yang mendasari
                                                 kontraksi serat otot
                                              Sumber : Campbell, 2008









                                                                                                            40
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57