Page 246 - FTHP_BUKU AJAR
P. 246
Buku Ajar
kayu manis, vanili, lengkuas, lempuyang, sereh bumbu, adas, seledri,
ketumbar. Minyak atsiri biasanya disuling dari bahan tumbuhan segar
atau bahan tumbuhan yang telah dikeringanginkan hingga kadar air 16-
23%. Agusta (2000) menjelaskan bahwa sebagai obat minyak atsiri
memiliki khasiat antara lain sebagai ; ekspektoran, antiseptik,
analgesik, antiinfeksi, antibakteri, deodoran, stimulan, diuretik,
antidepresan, dan sebagainya.
Teknologi Ekstraksi Minyak Atsiri
Minyak atsiri diambil dari bahan segar tanaman dengan cara
konvensional ( penyulingan, ekspresi dan ekstraksi) atau cara modern
(penyulingan molekular atau penyulingan uap ekstraksi pelarut
berkelanjutan). Minyak atsiri yang berkualitas adalah minyak yang
penampakannya jernih, dan memiliki keharuman alami. Pada suhu rendah
minyak atsiri berkualitas baik tidak akan memadat. Komponen minyak
atsiri sangat kompleks dan penentu aromanya adalah senyawa dengan
persentase paling tinggi. Berasarkan susunan senyawa kimiawi yang
berpengaruh pada aroma dan efeknya, maka minya atsiri bisa
dikelompokkan sebagai perancah (flavouring), badan dasar parfum
dan obat. Salah satu jenis minyak atsiri yang memiliki nilai ekspor tinggi
dan giat dikembangkan dikalangan petani dewasa ini adalah nilam.
Sekilas tentang tanaman nilam
Nilam adalah tanaman sumber minyak atsiri yang memiliki nilai
ekonomi penting dan dapat dipergunakan sebagai bahan dasar berbagai
produk industri hilir seperti bahan obat-obatan, aromaterapi dan parfum.
Dewasa ini minyak nilam merupakan komponen utama yang sangat
dibutuhkan dalam industri parfum sebagai zat pengikat (fixative).
Komponen utama minyak nilam (patchauli alcohol), merupakan
senyawa yang diperlukan sebagai zat pengikat tersebut, sehingga
kemurnian minyak nilam ditentukan oleh kandungan zat ini. Sebagai
obat-obatan minyak nilam dipergunakan sebagai bahan
226 Siti Asmaniyah Mardiyani