Page 101 - BAB 1
P. 101
Makanan yang cukup dan baik akan mempengaruhi daya
kerja kita. Jika kita tidak hati-hati dalam mengkonsumsi, makanan
bisa sebagai penyebab berbagai penyakit, khususnya jika kualitas
dan kuantitasnya tidak dijaga. Sebagai ilustrasi: jika kita dalam
jangka waktu yang secara terus menerus makan makanan yang
kurang bergizi, tanpa kita sadari kita akan merasakan lelah yang
berlebihan, nyeri atau gangguan pencernaan. Meskipun
kemungkinan tidak sampai jatuh sakit yang harus dirawat, namun
jelas dapat mengurangi efisiensi kerja, yang selanjutnya akan
berkaitan dengan kekebalan kita terhadap penyakit.
Keluarga disarankan mampu mengetahui kebutuhan gizi
anggotanya. Kebutuhan gizi berbagai fase kehidupan manusia tidak
sama: untuk, wanita hamil, ibu menyusui, bayi, anak-anak, anak
sekolah, remaja, orang dewasa, orang tua. Jika menurut
perhitungan kandungan gizi yang disediakan keluarga sudah
optimal, namun anggota keluarga kurang maksimal
mengkonsumsinya dengan alasan tidak lezat makananya, maka
artinya makanan yang penuh kandungan gizi tidak ada gunanya.
Maka tata laksana makanan keluarga tidak cukup dengan
memperhatikan dari kecukupan gizin yang maksimal saja, namun
sampai pada cara pengolahan dan penyajinnya. Sebelum
pengolahan, hal yang perlu disiapkan adalah perencanaan, belanja,
persiapan dan cara mengolahnya. Tempat mengolah makanan
(dapur) dan peralatan perlu kita pelajari agar kita dapat bekerja
dengan efisien.
Untuk kelancaran pengadaan bahan makanan, keluarga
disarankan mempunyai persediaan makanan. Berkaitan dengan hal
tersebut, keluarga penlu mempelajari pengetahuan dan praktik
92 Ilmu Kesejahteraan Keluarga

