Page 139 - Alohomora - Smandel XII IPS 1
P. 139
Vania menoleh ke belakang, melihat apakah masih ada Minna atau
tidak? Dan ternyata Minna sudah pergi, dia sudah sendiri. Perempuan itu mulai
berjalan ikut ke arah kerumunan orang di lapangan sekolah.
Sekolah yang Vania masuki, yaitu SMA Wijaya Kusuma, sekolah
swasta yang terkenal fasilitas yang bagus, salah satu sekolah boarding school
di Jakarta.
"Bagi murid baru, ayo berbaris, di situ ada delapan papan, terserah
kalian mau berbaris dimana. Nanti kalian akan di panggil satu per satu
memberitahu kalian dimana tempat kalian nanti," perintah seorang perempuan
lewat mic yang di pegangnya. Semua murid baru, termasuk Vania berbaris
dimana saja. Vania bingung ingin berbaris dimana, dia melihat satu per satu
delapan papan, dari ujung kirinya Abraham Lincoln, Thomas Alva Edison,
Wernher Von Braun, Khoirul Anwar, Napoleon Bonaparte, Ir. Soekarno, Moh.
Hatta, dan Franklin Delano Roosevelt. Setelah melihat delapan papan, Vania
memilih berbaris di barisan Abraham Lincoln, karena menurutnya nama
Abraham Lincoln lebih bagus dibandingkan nama yang lain.
Setelah semua selesai berbaris, terlihat jelas tepat terdapat orang berjas
biru berbaris horizontal di depan murid baru. Perempuan yang menyuruh
berbaris, berdiri di podium.
"Semua udah selesai baris?" tanya perempuan itu menggunakan
micnya.
"Sudah, kak!" jawab murid baru.
"Oke, bagus. Pertama, kakak akan memperkenalkan diri dulu, nama
Kakak Umi Nurrohmah, panggil aja Kak Umi. Di depan kalian, yaitu kakak-
kakak OSIS yang akan membimbing kalian nanti. Jadi, kakak akan
memberitahu siapa aja di Abraham Lincoln, Napoleon, dan yang lainnya.
Nanti kalau di panggil tunjuk tangan dan langsung ke tempatnya, ya. Pertama
dari Abraham Lincoln ...," Umi melihat sebuah kertas yang tertempel di papan
jalan, "dari Abraham Lincoln, yaitu Vania Keisya. Untuk Vania Keisya
silahkan pergi ke Abraham Lincoln," perintahnya, Vania menunjuk tangannya
untuk memberi tahu kalau dia sudah ada di barisan Abraham Lincoln.
"Lalu, Adelia Shaletta dan Fariza Thalia silahkan ke Abraham Lincoln.
Farel Mallory, Florence Heleina, Hedy Klaus, Nathan Febastiano, Gavin
Helbert, Rainer Pramuda, Fazaira Mahanta. Kemudian, ...," Umi terus
menyebutkan siapa saja yang berada di Abraham Lincoln hingga sampai
barisan Franklin Delano Roosevelt.
Setelah selesai dibagi, Kak Umi menyuruh para murid baru untuk saling
berkenalan dengan teman barisannya, Vania baru kali iniberbicara dengan
127