Page 143 - Alohomora - Smandel XII IPS 1
P. 143

Tidak lama kemudian, guru pun masuk membawa sebuah buku absen
           kelas.  Vania  langsung  duduk  dengan  tegak  dan  menatap  guru  yang  sudah
           didepan matanya dengan hati-hati.
                 "Ayo siapkan, kamu siapkan!" tunjuk guru itu ke salah satu laki-laki di
           sebelah barisan duduknya.
                 Baik, Bu! Berdiri!" semua pun berdiri mengikuti laki-laki yang disuruh
           guru  itu."Memberi  salam!"  Semua  memberi  salam  ke  gurunya.  Setelah
           memberi  salam  gurunya  memperbolehkan  muridnya  untuk  duduk.Guru  itu
           berdiri  dan  berjalan  ketengah  sambil  melepaskan  kacamatanya,  kemudian
           tanpabasa-basi, "Ini kelas Abraham Lincoln, kan, ya? Pertama, selamat karena
           bisa masuk kesekolah ini, semoga kalian bisa bertanggungjawab atas pilihan
           kalian  memilih  sekolah  ini.Oke,  karena  ini  pertama  kali  kita  bertemu,  jadi
           kalian belum tahu nama ibu, nama ibu ituGea Rertis, panggil saja Bu Gea atau
           Bu Restisjuga boleh. Ibu mengajar dipelajaranmatematika. Jadi, kemungkinan
           kalianpelajaran  matematika  akan  ibu  ajarkan.  Lalu,sekedar  informasi
           pemilihan kelas kalian iniyang tadi pagi di umumkan oleh kakak-kakakOSIS
           akan  menjadi  kelas  kalian  selama  satutahun  dan  ibu  datang  ke  sini  sebagai
           walikelas kalian selama satu tahun ini. Ngomong ngomong, ibu belum kenal
           kalian, jadi perkenalan aja dulu hari ini, dimulai dari kamu ... wah, ada bule
           dikelas ini ya. Tolong perkenalkan dirimu, nama, asal sekolah, sama pelajaran
           yang disukai. Silahkan," terakhir Diva dan Nessa, sekarang Bu Gea memiliki
           reaksi yang sama seperti mereka.

                 Semua  yang  ada  di  kelas  melihat  ke  arah  Helen  dan  terkagum  juga
           dengannya.  Mengapa  banyak  yang  terkagum  dengan  Helen?  Karena  orang
           blasteran  seperti  Helen  sangat  jarang  masuk  ke  sekolah  ini,  malahan
           kebanyakan orang cina dan orang biasa. Jadi, tidak aneh jika banyak bertemu
           orang China dan kagum dengan orang blasteran.

                 Helen  pun  berdiri,  "Perkenalkan  nama  saya  Florence  Heleina,  asal
           sekolah  dari  Sekolah  Internasional  Rownglass,  pelajaran  yang  disukai
           matematika,"  jelas  Helen  dan  kembali  duduk,  seketika  diam  sejenak,  lalu
           langsung menjadi ramai.Semua terkejut mendengar Helen berasaldari Sekolah
           Internasional Rownglass, karena sekolah itu sangat terkenal bagus dan elitnya
           juga. Lalu, mengapa Helen lebih memilih masuk ke sekolah ini dibandingkan
           lanjut di sekolah internasional-nya?

                 "Kamu  dari  sekolah  internasional  Rownglass?  Kenapa  kamu  tidak
           lanjut disana? Bukannya disana sekolahnya bagus banget? Bahkan lebih baik
           disana  dibandingkan  disini?"  Helen  di  penuhi  banyak  pertanyaan,  tentu  itu
           juga pertanyaan yang sama bagi mereka penasaran.




                                                                        131
   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147   148