Page 142 - Alohomora - Smandel XII IPS 1
P. 142

"Helen, itu bule ya? Rambutmu pirang dan cantik," tanya Vania dengan
           pujian manisnya itu.

                 "Ahh, gue setengah orang Australia, ayah gue orang Australia dan ibu
           gue dari Indonesia. Ya sejenis blasteran," jawab Helen.

                 Vania sangat kagum dengan Helen. Baru pertama kali dia melihat orang
           setengah luar negeri atau blasteran seperti Helen.

                 "Baru kali ini aku bertemu dengan orang blasteran," ujar Vania.
                 "Oh, ya?"

                 "Ya,"
                 Takdir, Meisya, Kirana berdiri di depan kelas memberitahu bahwa akan
           ada guru yang masuk di kelas ini dan menyuruh kelasAhusham Lincoln untul
           tidak noulu tocand
                 Abraham Lincoln untuk tidak perlu tegang atau gugup. Selama guru di
           dalam,  mereka  bertiga  akan  pergi  karena  di  suruh  berkumpul  oleh  ketua
           OSIS.Setelah mereka  bertiga memberitahu  kelas  Abraham,  mereka  langsung
           pergi dan meninggalkan kelas Abraham sendiri.
                 "Kamu dari sekolah mana?" tanya Vania ke Helen.
                 "Hm?  gue  dari  sekolah  Rownglass,"  jawab  Helen.  Walaupun  begitu,
           Vania tidak tahu sekolah Rownglass, dia hanya menjawab dengan senyuman.
                 "Mereka ini kebanyakan dari asal sekolah yang berbeda-beda kan, ya?"
           gumam Vania melihat sekelilingnya.
                 "Iya  berbeda-beda,  tapi  ada  juga  yang  sama  asal  sekolahnya,"  sahut
           seseorang  dari  belakang.  Vania  dan  Helen  langsung  menoleh  ke  belakang,
           terdapat dua orang perempuan vang duduk dibelakangnya.

                 Nama  gue  Diva,  kalau  dia  Nessa,"  Nessa  yang  disebelah  Diva
           mengangguk, Vania dan Helen membalas anggukan Nessa.
                 "Namaku Vania, dia Helen," seru Reva. Diva melihat ke arah Helen dan
           terkagum.
                 "Wahh... Bule," gumam Diva dan Nessa secara bersamaan, Vania dan
           Helen tertawa, mereka sudah tahu pasti reaksi Diva dan Nessa akan seperti itu,
           terutama  Helen.  Melihat  Vania  yang  pertama  kali  seperti  itu,  sudah  tidak
           terkejut lagi dengan yang lain.



           130
   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147