Page 147 - Alohomora - Smandel XII IPS 1
P. 147
Nama "Termanto" adalah nama keluarga dari ayah, jadi semua anggota
keluarga Termanto, dibelakang namanya selalu ada nama keluarga karena itu
sudah menjadi tradisi dari dulu.
"Engga apa-apa, kak,"
Tera pun tersenyum, [Jadi kakak mau nanya, pertama kakak akan kasih
tau satu hal, yaitu Reva tidak lah baik-baik saja. Dia masih berbaring di rumah
sakit, apa yang di katakan oleh guru kepada kalian itu semua bohong. Lalu
pertanyaannya, diantara kalian apa ada yang tahu siapa yang membuat rumor
buruk tentangReva?] Pertanyaan Tera membuat para murid terdiam sejenak
dan malah menundukkan kepala mereka, tetapi ada satu murid yang menunjuk
tangannya.
[Kamu tahu siapa? Jangan tegang cukup jawab saja dengan jujur]"Soal
rumor itu kami tidak tahu siapa, kak, rumor itu tiba-tiba ada, lalu saat awal
munculnya rumor mulai banyak membicarakannya," jawab murid yang
menunjuk tangannya. Tetapi ada satu seorang cewek yang berbicara sesuka
hati dan tidak takut dengan Tera.
"Maaf kak bolehkah kakak menanyakan pertanyaan lain selain itu
"Maaf, kak, bolehkah kakak bertanya pertanyaan lain, selain tentang si
Reva?"
[Nama kamu siapa? Kelasmu?]
"Putri Cahya Lestari kelas 6-D, kak,"[Oke, Putri, kakak akan kasih tau
kenapa kakak bertanya tentang Reva. Kamu dengar tidak nama lengkap kakak
itu apa?] tanya Tera sambil menatap Putri dengan tajam tetapi
tersenyum."Dengar, kak, nama kakak adalah kak Tera Termania Termanto,"
[Lalu, kamu tau nama lengkap Reva?]"Nama lengkap Reva? Kalau
engga salah ingat, nama Reva itu, Reva Alvina Termanto, lalu?" sayangnya
Putri masih belum menyadari nama belakang yang sama. Tera sedikit terkikih
kecil dengan respon Putri yang masih belum menyadarinya.[Dek, bukankah
aneh kalau nama belakang kami sama?] Tera mencoba
menekannya."...Termanto...," Seketika Putri terkejut dan panik. Dia merasa
sesuatu hal yang buruk akan menimpanya.
[Ya, Saya adalah kakak kandung teman kalian yang sedang kritis
berada di rumah sakit karena terjatuh dari tangga yang masih dibangun] Para
murid tercengang dengan yang sebenarnya, termasuk Putri. Putri langsung
terlihat pucat mukanya dan Tera terus memperhatikannya. Tera tahu mungkin
dia sedikit kejam berperilaku seperti ini, tapi mau bagaimana lagi kejadian
yang menimpa adiknya ini harus di tindak secara langsung.[Karena kalian
135