Page 149 - Alohomora - Smandel XII IPS 1
P. 149

Terakhir, jika kalian ingin membully Seri karena dia sudahmemberitahu
           semuanya,  maka  jangan  lupa  nyawa  kalian  ada  ditangan  kakak  cantik  ini.
           Untuk  Putri,  kalau kamu  pintar gunakanotak  jangan tubuh.  Terimakasih  dan
           sekian.  Pak  Bu,  saya  maukembali  ke rumah  sakit]  Pak  kepala  sekolah  tidak
           bisa  berbuatapa-apa,  karena  bapak  itu  tahu  kalau  Tera  sudah
           merekamsemuanya dan jika Tera berkemauan memposting ke mediasosial dan
           melaporkan  ke  pihak  kepolisian,  maka  harga  dirisekolah  sekaligus  harga
           dirinya  akan  runtuh,  dan  Kejadianterburuknya  dia  bisa  saja  di  pecat  dari
           pekerjaannya.

                 Tera kembali ke rumah sakit untuk menjaga Reva, sedangkan Winka,
           kakak kedua Reva disuruh untuk menjaga rumah. Sampai di rumah sakit dia
           berjalan  ke ruangan  Reva  dengan  membawa  satu  keranjang  buah,  "kak Tera
           pulang,  Reva,"  ucapnya  dengan  tersenyum  tipis.  Dia membuka  jas hitamnya
           dan mengupas buah apel yang ada di keranjang buah yang dia bawa. "Reva,
           cepatlah bangun oke," dia menatap Reva dengan muka dan nada sedih.Adikku
           yang malang...
                 Lima bulan setelahnya, Reva masih belum juga terbangun dari kritisnya
           dan keadaannya masih sama seperti dua bulan sebelumnya. Tera yang masih
           kuliah,  memilih  cuti  sementara  sampai  Reva  terbangun.  Sampai  dimana
           kejadian  Reva  mulai  membuka  matanya  saat  jam  12  malam,  dia  membuka
           matanya  dan  melihat  Tera  yang  sedang  tidur  di  Sofa.  Tapi  sayangnya  Reva
           sudah  tidak  mengenal  Tera,  tidak  mengingat  semuanya,  nama,  keluarga,
           teman, dan dirinya sendiri, kalimat yang pertama dia ucap adalah "Ini dimana?
           Perempuan yang tidur disofa siapa? Siapa aku?" walaupun sesaat dia kembali
           tertidur, terbangun lagi saat matahari terbit. Dia mencoba untuk duduk tetapi
           tubuhnya sangat kaku mungkin sudah lama dia tidak menggerakkan badannya
           dan  selang  pernapasan  di  hidungnya,  jadi  dia  kembali  untuk  tiduran  dan
           menatap cerahnya langit pagi dari jendela dekat kasurnya ditemani suara EKG.
                 Tera yang mulai terbangun dari tidurnya, melihat Reva sudah membuka
           matanya.  Dia terkejut  sekaligus  panik,  dan  berteriak memanggil nama  Reva,
           tapi Reva tidak merespon Tera dan hanya terdiam.

                 "Syukurlah kamu udah sadar, bentar akan aku panggilkan dokter dulu,"
           girang  Tera  dan  bergegas  menemui  dokter  untuk  memeriksa  keadaan  Reva.
           Reva menoleh ke arah Tera yang keluar dari ruangannya.Siapa wanita itu? Dia
           memanggilku dengan sebutan Reva, apa Reva namaku?, pikir Reva.
                 Tidak lama kemudian, dokter pun datang untuk memeriksa Reva. Lalu,
           hasilnya Reva sudah pulih tapi belum pulih total, patah tulangnya juga sudah
           pulih  hanya  saja  tidak  bangun  selama  lima  bulan  membuat  tubuh  Reva  jadi
           kaku. Jadi Reva bisa membutuhkan waktu selama setahun untuk sembuh total.
           Tera langsung menghubungi ayah, ibu Reva, dan Winka untuk memberitahu

                                                                        137
   144   145   146   147   148   149   150   151   152   153   154