Page 154 - Alohomora - Smandel XII IPS 1
P. 154
"Wahh... keren ya, baik, cantik, bisa-bisa gue jadi fans lo, nih. Xixixi.
Terus kalau aja gue laki-laki pasti gue udah jatuh cinta sama lo pada
pandangan pertama," seru Reva dengan mata terbinar-binar. Florence tertawa
dengan pengakuan Reva yang blak-blakan seperti itu."Lo lucu banget ya,"
tawa Florence sampai air matanya keluar. Reva yang melihat Florence tertawa
seperti itu seketika langsung cemberut."Kan gue puji tahu," cemberut Reva,
Florence pun berhenti tertawa dan tersenyum."lya iya, terimakasih atas
pujiannya," seru Florence. Mereka tertawa bersama, baru saja bertemu dan
kenal sudah akrab saja. Lalu, disisi lain satu per satu mulai berdatangan ke
kelas, sudah banyak orang yang mulai berinteraksi. Kelas ini pasti akan
menyenangkan, pikir Reva."Mereka ini kebanyakan dari asal sekolah yang
berbeda-beda kan, ya?" gumam Reva melihat sekelilingnya.
"lya berbeda-beda, tapi ada juga yang sama asal sekolahnya,"
sahut seseorang dari belakang. Reva dan Florence langsung menoleh
kebelakang, terdapat dua orang perempuan yang duduk dibelakangnya."Nama
gue Diva, kalau dia Nessa," Nessa yang disebelah Diva mengangguk, Reva
dan Florence membalas anggukan Nessa."Nama gue Reva, dia Florence," seru
Reva. Diva melihat ke arah Florence dan terkagum."Wahh... Bule," gumam
Diva dan Nessa secara bersamaan, Reva dan Florence tertawa, mereka sudah
tahu pasti reaksi Diva dan Nessa akan seperti itu, terutama Florence. Melihat
Reva yang pertama kali seperti itu, sudah tidak terkejut lagi dengan yang lain.
Tidak lama kemudian, guru pun masuk membawa sebuah buku absen.
Reva langsung duduk dengan tegak dan menatap guru yang sudah didepan
matanya dengan hati-hati."Ayo siapkan, kamu siapkan!" suruh gurunya ke
salah satu laki- laki di sebelah barisan duduknya."Baik, Bu! Berdiri!" semua
pun berdiri mengikuti laki-laki yang disuruh guru itu."Memberi salam!"
Semua memberi salam ke gurunya. Setelah memberi salam gurunya
memperbolehkan muridnya untuk duduk.
Guru itu berdiri dan berjalan ketengah sambil melepaskan kacamatanya,
kemudian tanpa basa-basi, "Pertama, selamat karena bisa masuk ke Akademi
ini, semoga kalian bisa bertanggung jawab karena sudah masuk ke Akademi
ya. Oke, karena ini pertama kali kita bertemu, jadi kalian belum tahu nama ibu,
nama ibu itu Gea Rertis, panggil saja Bu Gea atau BuRestis juga boleh. Ibu
mengajar pelajaran matematika. Jadi kemungkinan kalian pelajaran
matematika akan ibu ajarkan. Lalu, untuk setahun ini juga ibu akan jadi wali
kelas kalian. Ngomong-ngomong, ibu belum kenal kalian, jadi perkenalan saja
dulu hari ini, dimulai dari...kamu...wah ada bule dikelas ini ya. Tolong
perkenalkan dirimu, nama, asal sekolah, sama pelajaran yang disukai,"
Terakhir Diva dan Nessa, sekarang Bu Gea memiliki reaksi yang sama seperti
mereka. Semua yang ada di kelas melihat ke arah Florence dan terkagum juga
142