Page 150 - Alohomora - Smandel XII IPS 1
P. 150
kalau Reva sudah sadar. Mereka pun senang dan dengan cepat mereka menuju
rumah sakit.
"Maaf, bolehkah saya tahu, nama anda siapa ya?" tanya Reva yang
sedikit bingung, pertanyaan Reva membuat hati Tera sakit tetapi tertutupi
dengan senyuman tipisnya. Walaupun Tera tahu akan seperti ini, tapi tetap saja
sakit kalau ternyata adiknya tidak mengenali semuanya.
"Namaku Tera Termania Termanto, aku adalah kakak pertamamu dan
kamu adalah adikku, Reva Alvina Termanto," jawab Tera."Anda kakak saya?
Saya beruntung ya ternyata saya punya kakak secantik ini," seru Reva dengan
tersenyum tulus, dan itu membuat Tera tidak bisa menahan nangisnya dan
memeluk Reva.Dua puluh menit kemudian, ayah, ibu Reva, dan Winka sampai
di rumah sakit. Ibu Reva membuka pintu kamar Reva dengan pelan dan
melihat Reva sedang tertawa bersama Tera. Ibu Reva berlari dan memeluk
Reva dengan erat dan nangis terisak-isak. Tapi Reva langsung melepaskan
pelukannya, karena tiba-tiba orang asing baginya memeluknya.
"Maaf tapi anda siapa? Mengapa anda tiba-tiba memeluk saya?" tanya
Reva dengan pertanyaan yang sama dengan yang dia tanyakan ke Tera. Tera
pun memegang pundak Revamenjelaskan siapa yang baru saja datang.Ibu ini
adalah ibu kamu, lalu itu adalah ayahmu, dan dia kakak keduamu, Winka,"
jelas Tera. Reva menatap ke arah mereka, lalu tersenyum. Walaupun di dalam
hatinya sedikit masih belum percaya, Reva memilih percaya apa yang
dikatakan Tera itu benar. Ibu Reva menyeka air matanya dengan jarinya, lalu
memegang tangan Reva.
"Ibu senang kamu sudah sadar," seru ibunya dengan tersenyum bahagia.
Reva menjawab dengan lembut, "terimakasih, bu,".Selama empat bulan, Reva
menghabiskan waktunya di rumah sakit untuk rehabilitasi dan akhirnya dia
bisa pulang ke rumah. Hasil dari rehabilitasi juga sudah bagus, jadi dia
memutuskan untuk kembali pulang. Tapi, ayahnya tidak mau Reva kembali ke
rumah yang di Batam. Jadi Reva dan sekeluarga memilih pindah ke Jakarta
untuk kebaikan Reva dan sekolah Reva, Tera menyarankan kalau Reva lebih
baik home schooling sampai Reva lulus SMP. Lalu, Reva bisa melakukan
aktivitas sekolah seperti biasa saat Reva mau masuk SMA nanti.
Akhirnya selama dua tahun Reva belajar dengan giat, bahkan jika
disuruh untuk memilih antara bermain dan belajar, Reva lebih memilih belajar
untuk mengejar keterlambatannya, daripada bermain dan selama dua tahun itu
Reva membawakan hasil yang bagus. Semua nilai setiap pelajarannya
mendapatkan nilai diatas 85, apalagi Reva memiliki nilai matematika lebih
tinggi dibanding pelajaran lainnya. Lalu, saat ujian terakhir SMP nilainya
sangat bagus. Kemudian, Reva disuruh memilih sekolah dan jawaban Reva
dibandingkan sekolah negeri yang gratis, Reva ingin masuk ke sekolah swasta.
138