Page 153 - Alohomora - Smandel XII IPS 1
P. 153

"Na-nama  lo  siapa?"  tanya  Reva  yang  sedikit  gugup.  Perempuan  di
           sebelahnya sedikit terkejut dan menoleh ke arah Reva. Perempuan itu terlihat
           sangat  cantik,  rambut  pirangnya  yang  indah,  bibirnya  yang  terlihat  sedikit
           merah,  bulu  mata  yang  lentik  natural,  mata  hijaunya  yang  seperti  berlian
           emerald dan tubuh yang bagus, membuat Reva berpikir, "wahh, seperti boneka
           hidup," dengan terpesona melihat perempuan itu.Perempuan itu merasa tidak
           nyaman  dengan  tatapan  Reva,  "n-  nama  gue,  Florence,"  jawab  Florence
           dengan  sedikit  gagap.Reva  pun  tersenyum,  "lo  terlihat  seperti  boneka  yang
           hidup  ya,  cantik  dan  bule.  Rasanya  kayak  gue  ketemu  orang  bule,"  puji
           Reva."Terimakasih,""Lo  masuk  kelas  berapa?"  tanya  lagi  Reva."X  IPA
           4,"Reva  langsung  terlanjur  berpikir,  "Ini  takdir,  aku  dipertemukan  dengan
           perempuan secantik dia. Ayo berteman dengannya" Reva langsung tersenyum
           dan  membungkuk  badannya  ke  arah  Florence,  "Sama  dong, gue  juga masuk
           kelas  X  IPA  4.  Nanti  duduk  sebangku  sama  gue,  yuk,"  ajak  Reva  dengan
           tersenyum  lebar.  Florence  tersenyum  kecil,  "Boleh  saja".  Mereka  mencari
           kelas barunya bersama.

                 "Kalau  engga  salah, kelas  X  kelasnya  ada  di lantai  empat.  Jadi lebih
           baik kita langsung ke lantai empat," Reva mengangguk saja, karena dia tidak
           tahu  apa-apa,  lebih  baik  dia  ikuti  Florence.Mereka  langsung  naik  tangga  ke
           lantai empat dan hasilnyakelas mereka benar-benar ada di lantai empat.

                 Reva  terlihatkelelahan  setelah  naik  ke  lantai  empat,  tenaganya  sudah
           habisdi kuras  buat naik  tangga.  Tapi  dia  senang  dia  bisa  sampai  dikelasnya.
           Mereka masuk ke dalam kelas barunya, karena masihbaru, jadi tempat duduk
           bebas  mau  dimana  saja.  Florencemenyarankan  untuk  duduk  di  paling  depan
           dan  ditengah,sayangnya  tempatnya  sudah  di  ambil  duluan,  jadi
           Florencememilih duduk didepan didekat jendela, tepat didepan mejaguru.
                 "Engga  apa-apa,  kan,  duduk  disini?"  tanya  Florence,  dia  takut  Reva
           tidak suka duduk di pilihannya dan ingin duduk ditempat lain, tapi bagi Reva,
           dia bebas mau duduk dimana saja, karena udah bisa sekolah seperti yang lain
           saja  sudah  bagaikan  mimpi.  Reva  mengangguk  setuju."Btw  que  bolum  tahu
           pamal"  an  Florence  dan  Boya  baru"Btw,  gue  belum  tahu  nama  lo,"  ucap
           Florence dan Reva baru sadar kalau dia belum memberitahukan namanya.Reva
           tertawa  kecil,  "nama  gue  Reva,"  Reva  tersenyum  lebar  begitu  juga  dengan
           Florence.
                 "Florence,  itu  bule  ya?  Rambut  lo  pirang  dan  cantik,"  tanya  Reva
           dengan  pujian  manisnya  itu."Ahh,  gue  setengah  orang  Australia,  ayah  gue
           orang  Australia  dan  ibu  gue  dari  Indonesia.  Ya  sejenis  blasteran,"  jawab
           Florence.  Reva  sangat  kagum  dengan  Florence.  Baru  pertama  kali  Reva
           melihat orang setengah luar negeri.



                                                                        141
   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158