Page 5 - revisi bab 1123
P. 5
Permasalahan di atas, hampir sama dengan masalah yang ditemukan
penulis pada saat melakukan observasi dan wawancara dengan pendidik dan
peserta didik kelas XI di SMAS Islam Boarding School Raudhatul Jannah
Payakumbuh. Wawancara yang penulis lakukan terkait dengan sarana dan
prasarana, media pembelajaran, model pembelajaran, metode pembelajaran,
serta terkait bahan ajar di sekolah tersebut. Dari hasil wawancara dengan
pendidik bidang stui kimia, Ibuk Yani Pinta M.Pd didapatkan informasi bahwa
untuk sarana dan prasarana yang tersedia dari pihak sekolah untuk
pembelajaran berupa papan tulis, spidol, penghapus papan tulis, serta
laboratorium IPA. Untuk laboratorium ini terkadang juga dijadikan sebagai
kelas, serta untuk ketersediaan alat dan bahan kimia masih kurang untuk
peserta didik bisa melakukan praktikum kimia di laboratorium tersebut.
Sementara untuk LCD projector hanya ada 1 yang bisa digunakan.
Terkait dengan media pembelajaran yang digunakan oleh pendidik
yaitu berupa PPT dan LKPD, namun pada kenyataannya untuk PPT sangat
jarang digunakan karena terkendala dengan LCD projector yang sangat
terbatas, sedangkan LKPD yang diberikan hanya berisi soal-soal yang akan
dikerjakan oleh peserta didik. Mengenai model pembelajaran yang dipakai
yaitu campuran atau tidak terpaku kepada satu jenis model pembelajaran saja.
Adapun metode pembelajaran yang digunakan pada saat pembelajaran yaitu
ceramah, tanya jawab seta diskusi. Akan tetapi pada saat dikelas pendidik lebih
cenderung menggunakan metode ceramah saat proses pembelajaran.
Dari hasil wawancara tersebut diketahui bahan ajar yang digunakan
kurang memadai untuk dimanfaatkan saat pembelajaran. Pendidik
menggunakan bahan ajar berupa LKS yang dibeli peserta didik melalui
perantara sekolah sebagai sumber belajar utama bagi peserta didik namun LKS
tersebut tidak menarik, terlalu monoton, bahasa yang digunakan masih sulit
untuk dipahami sehingga peserta didik kesulitan untuk memahami materi
pembelajaran.