Page 28 - GEOGRAFI MELLY HAMSAR
P. 28
Geographie mengemukakan konsep Lebensraum. Elsworth Huntington asal
Amerika Serikat mengemukakan konsepnya dalam bukunya The Pulse of The
Earth dikenal sebagai determinis iklim.
Paul Vidal de la Blache (1845-1918) asal Prancis merupakan pelopor
posibilisme dalam geografi dengan konsepnya genre de vie, Halford
Mackinder (1861-1947) dari Universitas Oxford mengemukakan makalahnya
yang berjudul The Scope and Methods of Geography yang berisi konsep man-
land relation. Pada zaman Yunani kuno pengetahuan manusia tentang bumi
masih sangat dipengaruhi oleh mitologi. Namun, sejak abad ke-6 SM
pengaruh mitologi itu terus berkurang seiring dengan makin berkembangnya
ilmu pengetahuan sehingga pengetahuan tentang bumi mulai didasarkan
atas ilmu alam, ilmu pasti, dan logika. Salah satu bukti bahwa pengetahuan
telah didasarkan pada logika adalah telah adanya usaha untuk menjelaskan
tentang suatu wilayah termasuk perilaku penduduknya.
Pandangan Geografi Modern (sekitar abad ke-18) pada awalnya
dikemukakan oleh Immanuel Kant. Menurut Kant, geografi merupakan
disiplin ilmiah yang objek studinya adalah benda-benda atau gejala-gejala
yang keberadaannya tersebar dan berasosiasi dalam ruang (space). Alexander
von Humboldt lebih berminat pada kajian fisik dan biologi. Humboldt adalah
seorang ahli geografi asal Jerman yang melakukan perjalanan ke Benua
Amerika. Hasil dari perjalanannya itu adalah sebuah deskripsi tentang
hubungan antara ketinggian tempat dan vegetasi yang mendiaminya. Namun
demikian, Humboldt juga tetap memperhatikan keberadaan manusia, antara
lain perhatiannya tentang kebudayaan penduduk Asia dan kebudayaan
penduduk Amerika.
Karl Ritter (1779-1859) membuat uraian yang sejalan dengan
pemikiran Humboldt, yaitu menjelaskan kegiatan manusia dalam suatu
wilayah. Ritter menganggap permukaan bumi sebagai tempat tinggal
manusia dan menggolongkannya menjadi wilayah alamiah, terutama
berdasarkan bentang alamnya, serta mempelajari unit wilayah tersebut bagi
masyarakat yang akan menempati atau pernah menempati. Pandangan
Geografi Akhir Abad ke-19 dipusatkan terhadap iklim, tumbuhan, dan hewan
[16]