Page 27 - GEOGRAFI MELLY HAMSAR
P. 27
yaitu Geosentris (bumi sebagai pusat Tata Surya). Usaha Copernicus tersebut,
kemudian dilanjutkan oleh Galileo Galilei (1564-1642), Johanes Keppler (1571-
1630). Keppler memberi gambaran baru tentang letak bumi dalam susunan
tata surya. Pengaruh penemuan sarjana Ilmu Alam pada abad ke-17, seperti
Newton (1629-1695), Boyle (1627-1691), dan Huygins (1629-1695)
menyebabkan orang mulai mempelajarinya secara mendalam proses
terjadinya gejala-gejala fisis seperti gunung dan pegunungan, arus laut, angin
dan sebagainya. Kondisi ini menunjukkan mulai berkembangnya geografi fisis
di tengah masyarakat.
Hasil karya ilmuwan yang dapat digolongkan mempunyai konsep dan
pemikiran geografi, adalah hasil karya dari Bernhardus Varenius (1622-1650),
dia dikenal juga dengan nama Bernard Varen seorang Ilmuwan Belanda
menerbitkan buku yang berjudul Geographia Generalis di Amsterdam tahun
1650, sebuah buku yang terdiri dari 28 bab dan 26 bab di antaranya
merupakan uraian berkenaan dengan kondisi fisik bumi. Varenius
membedakan antara Geografi Umum (Geographia Generalis) dan Geografi
khusus (Geographia Specialis). Geografi umum berhubungan dengan
fenomena alamiah sedangkan geografi khusus mempelajari daerah atau
wilayah yang sifatnya diperoleh dari hasil interaksi antara manusia dengan
proses alamiah.
Menurut Varenius, Geografi Umum terdiri dari General Absolut, yaitu
uraian tentang bentuk dan dimensi muka bumi; Relative, yaitu berupa uraian
tentang Iklim, musim, pasang naik dan pasang surut, serta berbagai fenomena
astronomis lainnya; Comparative, yaitu berisikan tentang perbandingan
topografi muka bumi. Sedangkan Geografi khusus mencakup Chorographia,
yaitu uraian deskriptif tentang daerah-daerah yang besar dan luas; dan
Typographia, yaitu uraian yang memuat daerah-daerah yang lebih kecil/ atau
sempit seperti desa, kota, kampung dan sebagainya.
Pemikir dan penulis geografi berikutnya di Eropa diantaranya
Immanuel Kant melalui buku Physische Geographie, Alexander von Humboldt
dikenal sebagai peletak dasar geografi fisik modern, Karl Ritter dari Universitas
Berlin, Friederich Ratzel dari Leipzig dalam bukunya yang berjudul Politische
[15]