Page 18 - Gajah Mada M.Surya Gemilang
P. 18
http://pustaka-indo.blogspot.com
tidak pernah banjir, letak pendapa rumah itu agak ditinggikan.
Rumah itu sama sekali tidak mencerminkan bahwa di situ
tinggal seorang pejabat tinggi Kerajaan Majapahit bidang
keagamaan.
Dari pendapa itu bisa terlihat ikan berwarna-warni yang
berenang di sungai. Agaknya di aliran sungai kecil diberi
jaring bambu, sehingga ikan tidak bisa meninggalkan halaman
rumah itu.
Di depan rumah berdiri dua batang pohon jati emas
yang rimbun. Di sudut-sudut halaman yang lain, terdapat
pohon maja 18 yang meskipun belum sebe rapa besar, namun
sudah berbuah lebat. Di sisi-sisi halaman yang lain, terdapat
tumbuhan pohon buah-buahan dan bunga-bunga berbagai
jenis seperti soka, jempiring, mawar, melati, dan kenanga.
”Maaf Dang Acarya, apakah ingsun 19 boleh mengajukan
per tanyaan?” tanya Gajah Mada.
Mereka duduk di atas tikar pandan yang digelar di pendapa
rumah itu.
20
”Tentu saja boleh, Anakmas . Apakah yang hendak Anak-
mas tanyakan kepadaku,” tanya Dang Acarya dengan perasaan
sedikit berdebar-debar. Namun sebagai seseorang yang sudah
banyak mengalami asam garam kehidupan, debaran di hatinya
itu tidak nampak di permukaan wajahnya yang kelihatan
lembut dan penuh welas asih.
18 Pohon maja masih dapat dijumpai hingga kini di halaman Pura Tirta
Empul, Tampak Siring, Kab. Gianyar, Bali.
19 Jw abad pertengahan: aku, saya.
20 Jw: panggilan kehormatan untuk orang yang lebih muda.
13